Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Prediksi IEA Soal Harga Minyak 2015-2016

International Energy Agency memproyeksikan pasokan minyak global mulai menyusut pada tahun depan. Tetapi, harga minyak berpotensi terus jatuh hingga akhir tahun ini seiring pasokan yang masih terus melimpah.
Harga minyak mentah Indonesia turun./JIBI
Harga minyak mentah Indonesia turun./JIBI

Bisnis.com, LONDON -- International Energy Agency memproyeksikan produksi minyak global mulai menurun pada tahun depan. Tetapi, harga minyak berpotensi terus jatuh hingga akhir tahun ini  seiring pasokan yang masih terus melimpah. 

International Energy Agency (IEA) menyebutkan pasokan dan produksi shale oil Amerika Serikat (AS) baru akan stagnan pada pertengahan tahun depan. Penurunan produksi dan pasokan minyak AS baru akan terjadi ketika Rusia juga mengalami penurunan produksi.

"Pertumbuhan produksi minyak non-Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) akan mulai terhenti pada  tahun depan seiring harga minyak yang berada di posisi rendah cukup lama," tulisnya dalam laporan pada Jumat (10/7).

Khusus untuk pertumbuhan produksi minyak AS yang menjadi momok kejatuhan harga minyak dunia sejak tahun lalu akan mulai menurun pada tahun depan. IEA memproyeksikan produksi minyak AS akan tetap tumbuh sebesar 300.000 barel per hari, tetapi angka itu masih lebih rendah dibandingkan dengan tahun ini sebesar 900.000 barel per hari.

Namun, proyeksi IEA terkait permintaan minyak pada tahun depan disebutnya lebih lambat dibandingkan dengan tahun ini. Pada tahun depan permintaan akan melambat sebesar 1,2 juta barel per hari dibandingkan dengan tahun ini yang ekspansi 1,4 juta barel per hari.

Pada perdagangan hari ini sampai pukul 15:47 WIB, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) naik 1,12% menjadi US$53,37 per barel, sedangkan harga minyak Brent naik 0,99% menjadi US$59,19 per barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Surya Rianto
Sumber : bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper