Bisnis.com, Jakarta - Keputusan Anda memilih investasi reksadana atau langsung membeli saham harus dipertimbangkan secara matang. Simak kelebihan dan kelemahan reksadana saham dibandingkan investasi saham langsung berikut ini.
PT KDB Daewoo Securities Indonesia, Jumat (16/1/2015), dalam risetnya menjelaskan apa saja kelebihan dan kelemahan reksadana saham dan investasi saham langsung.
Kelebihan:
1. Dikelola oleh tim investasi yang profesional, sehingga tidak perlu repot belajar investasi seperti cara pemilihan saham dan lain-lain.
2. Dengan nominal kecil, dapat membeli beberapa saham blue chip secara tidak langsung melalui unit penyertaan reksadana.
3. Secara psikologi, investor reksadana tidak terlalu peduli dengan naik turun indeks karena investasi bersifat jangka panjang.
Kelemahan:
1. Investor harus menanggung biaya yang lebih besar seperti fee beli, fee jual dan fee manajemen.
2. Konservatif, dalam artian ada beberapa batasan-batasan yang cukup ketat untuk melindungi investor dari sisi risiko yang tentu saja akan mengorbankan return.
Batasan ini dapat berasal dari peraturan otoritas dapat juga dari internal perusahaan tersebut. Misalnya, reksadana hanya boleh memiliki satu jenis saham maksimal 10% dari dana kelolaannya, hanya boleh membeli saham yang termasuk 100 besar kapitalisasi pasar atau LQ45 atau Kompas 100.