Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA MINYAK MENTAH (23/12) Kembali Turun ke US$55/Barel, Dipicu Keengganan Produsen Pangkas Produksi

Harga minyak mentah dunia turun pada Selasa (23/12/2014), karena para pedagang melakukan aksi ambil untung setelah terjadi menguat pada Jumat (19/12/2014).
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, NEW YORK - Harga minyak mentah dunia turun pada Selasa (23/12/2014), karena para pedagang melakukan aksi ambil untung setelah terjadi menguat pada Jumat (19/12/2014).

Minyak mentah jenis light sweet untuk pengiriman Februari bergerak turun US$1,87 menjadi ditutup di US$55,26 per barel di New York Mercantile Exchange.

Patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk pengiriman Februari kehilangan US$1,27 menjadi menetap pada US$60,11  per barel.

Harga minyak mentah berbalik naik (rebound) sekitar empat persen pada Jumat dari tingkat terendah lima tahun, karena investor mulai membeli setelah penurunan tajam.

Harga minyak mentah turun pada Senin karena kekhawatiran bahwa pasokan global akan melampaui permintaan, dan tidak ada tanda-tanda bahwa produsen akan mengurangi produksinya dalam menanggapi kemerosotan harga.

Menteri Perminyakan Saudi Ali Al-Naimi mengatakan pada Minggu bahwa produsen terbesar OPEC itu akan berusaha untuk mempertahankan pangsa pasarnya.

"Apakah itu turun menjadi 20 dolar AS, 40 dolar AS, itu tidak relevan," Al-Naimi mengatakan kepada Middle East Economic Survey ketika ditanya berapa harga yang akan mendorong OPEC untuk memangkas produksinya.

Menteri Energi Rusia Alexander Novak mengatakan pekan lalu produksi minyak mentah dari Rusia, produsen minyak mentah terbesar di dunia, akan mirip dengan tahun ini pada 10,6 juta barel per hari pada 2015.

Produksi minyak mentah AS mencapai 9,137 juta barel per hari, tingkat tertinggi sejak 1983, menurut Badan Informasi Energi AS (EIA)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Sepudin Zuhri
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper