Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indofood Sukses Makmur (INDF) Restrukturisasi Utang Rp1,61 Triliun

PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) berencana untuk menerbitkan obligasi guna merestrukturisasi surat utang sebelumnya sebesar Rp1,61 triliun yang bakal jatuh tempo pada 18 Juni 2014.

Bisnis.com, JAKARTA - PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) berencana untuk menerbitkan obligasi guna merestrukturisasi surat utang sebelumnya sebesar Rp1,61 triliun yang bakal jatuh tempo pada 18 Juni 2014.

“Kita kan masih ada utang obligasi yang jatuh tempo tahun depan sebesar Rp1,6 triliun. Kalau rate-nya cocok, ada kemungkinan kita terbitkan lagi tahun depan,” ujar Direktur Indofood Sukses Werianty Setiawan, seusai presentasi dalam acara Investor Summit 2013 hari ini, Kamis (28/11/2013).

Menurutnya posisi kas perseroan saat ini masih mendukung, sementara kemungkinan untuk opsi pinjaman perbankan masih belum ada. Hal itu karena belum adanya komitmen perbankan yang dijalin.

Sejatinya presentasi Werianty dalam Investor Summit adalah mengenai prospek dan kinerja perusahaan grup Salim yang lainnya, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP). Dalam presentasinya, fokus utama yang terlihat adalah mengenai penaikan harga jual.

“Adanya depresiasi rupiah membuat beban bahan baku kami naik, dan mau tidak mau harga jual kami tingkatkan,” jelas Werianty.

Werianty mengatakan hampir semua varian produk mengalami penaikan harga. Dia merinci penaikan tersebut adalah sebesar 10%-20% untuk produk mie instan, 5%-8% terhadap varian snack, dan 6%-8% untuk produk dairy serta susu.  

Kepala Riset PT First Asia Capital David Sutyanto mengatakan terkait depresiasi rupiah, Indofood CBP memang bakal terkena imbasnya. Namun terkait penaikan harga jual produk, menurutnya tidak bisa sembarangan.

“Mereka bisa menaikkan harga cukup tinggi di produk mie instan karena mereka dominan. Namun untuk snack dan beverages, mereka tidak bisa sembarangan,” ujarnya dalam kesempatan yang sama kepada Bisnis, Kamis (28/11/2013).

Menurutnya hal itu karena dalam bidang produk snack dan beverages, Indofood CBP bukanlah pemain yang besar. Namun menurutnya prospek akuisisi Total bagus, hal itu karena penetrasi konsumsi air minum dalam kemasan (AMDK) di Indonesia baru 30%.

Adapun terkait aksi korporasi, Indofood CBP terlihat agresif karena bersama dengan Asahi Group Holdings Ltd., keduanya mengakuisisi PT Pepsi-Cola Indobeverages. Hal itu ditambah manuver perseroan dengan menggandeng PT Multi Bahagia untuk menjual air minum Total dengan nilai transaksi mencapai Rp2,2 triliun.

“Kami memang baru saja melakukan beberapa aksi korporasi di bidang beverages. Sementara belanja modal kami hingga September sudah digunakan sekitar Rp1 triliun,” ungkap Werianty.

Lebih lanjut, dari sisi kinerja, hingga kuartal III 2013 Indofood CBP mampu mencetak penjualan bersih sebesar Rp18,88 triliun. Jumlah tersebut naik 15,6% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp16,33 triliun.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Giras Pasopati
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper