Hampir 100% Pendapatan BYAN Andalkan Batu Bara
Ketergantungan batu bara sebagai sumber pemasukan utama ditunjukkan emiten milik taipan Low Tuck Kwong PT Bayan Resources Tbk. (BYAN). Dalam lima tahun terakhir, kontribusi pendapatan dari penjualan batu bara cenderung konsisten di kisaran 99%.
Bila dirunut lima tahun terakhir, pada kuartal II/2020 BYAN membukukan total pendapatan US$695,72 juta di mana 99,47% atau US$692,03 juta datang dari penjualan batu bara. Setahun berselang, per kuartal II/2021 total pendapatan naik 47,14% YoY menjadi US$1,02 miliar, didorong pendapatan penjualan batu bara yang naik 47,64% YoY menjadi US$1,02 miliar atau 99,81% dari total pendapatan.
Total pendapatan pada kuartal II/2022 melonjak 95,87% YoY menjadi US$2,01 miliar, terdongkrak pendapatan dari penjualan batu bara yang melesat 95,89% YoY menjadi US$2,00 miliar. Batu bara berkontribusi atas 99,82% dari total pendapatan perseroan.
Porsi pendapatan dari batu bara pada kuartal II/2023 tidak berubah. Bedanya, total pendapatan kali ini hanya naik tipis 1,71% YoY menjadi US$2,04 miliar, sementara pendapatan dari penjualan batu bara juga naik 1,71% YoY menjadi US$2,03 miliar.
Berikutnya hingga kuartal II/2024, total pendapatan BYAN terkoreksi 24,49% YoY menjadi US$1,54 miliar, disebabkan oleh penurunan pendapatan dari penjualan batu bara sebesar 24,86% YoY menjadi US$1,53 miliar. Batu bara berkontribusi atas 99,33% dari total pendapatan BYAN.
Baca Juga
Semakin mendekati target 100% listrik EBT, pada laporan keuangan terbaru BYAN justru menunjukkan porsi pendapatan dari penjualan batu bara meningkat.
Dalam kuartal II/2025, total pendapatan BYAN tumbuh 5,33% YoY menjadi US$1,62 miliar, terdorong pertumbuhan pendapatan dari penjualan batu bara yang naik 5,39% YoY menjadi US$1,61 miliar. Kali ini, kontribusi batu bara menyumbang 99,39% dari total pendapatan perseroan.
Adapun, dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Lilstrik (RUPTL) PLN 2025-2034 sebenarnya menargetkan bauran EBT mencapai 34,3% pada 2034. Namun, Presiden Prabowo menginginkan bauran EBT diperbesar hingga 100%.
"Indonesia harus menjadi pelopor energi bersih dunia. Kita harus capai 100% pembangkit listrik dari EBT dalam waktu 10 tahun, atau lebih cepat. Saya yakin hal ini bisa dicapai. Dari target dunia 2060, kita bisa mencapainya jauh lebih cepat," kata Prabowo pada pembacaan Nota Keuangan, Jumat (15/8/2025).
_______
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.