Bisnis.com, JAKARTA — Emiten milik konglomerat Sabana Prawirawidjaja, PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. (ULTJ) membukukan penurunan laba bersih sepanjang semester I/2025.
Berdasarkan Laporan Keuangan per akhir Juni 2025 yang dipublikasikan di Harian Bisnis Indonesia, Selasa (29/7/2025), produsen Ultra Milk tersebut membukukan laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk atau laba bersih Rp603,81 miliar.
Jika dibandingkan kinerja semester I/2024 yang mencatatkan laba bersih Rp755,13 miliar, capaian tahun ini mencerminkan koreksi sebesar 20,04%.
Penurunan laba bersih ULTJ sejalan dengan kinerja penjualan yang turun 8,17% year on year (YoY) menjadi Rp4,08 triliun. Perseroan juga mencatat penurunan beban pokok sebesar 8% YoY menjadi Rp2,71 triliun dari sebelumnya pada semester I/2024 sebesar Rp2,94 triliun, sehingga laba kotor mencapai Rp1,36 triliun per semester I/2025. Perolehan laba kotor ini menunjukkan penurunan 8,51% secara tahunan.
ULTJ juga mencatat beban usaha sebesar Rp623,46 miliar atau naik 10,64% YoY. Hasilnya, laba usaha perseroan terkoreksi 20,07% YoY menjadi Rp746,31 miliar.
Adapun kas dan setara kas perusahaan hingga akhir Juni 2025 mencapai Rp2,08 triliun, turun 28,39% dari periode sama tahun sebelumnya yakni Rp2,91 triliun.
Dari sisi neraca keuangan, ULTJ membukukan total aset sebesar Rp8,15 triliun atau turun 3,59% year to date (YtD). Total liabilitas juga tercatat turun 44,31% YtD menjadi Rp576,09 miliar, sedangkan ekuitas tumbuh 2,08% ke angka Rp7,58 triliun.
Di lantai Bursa, saham ULTJ tercatat menguat 1,53% atau 20 poin ke level Rp1.330 per lembar pada penutupan perdagangan Senin (28/7/2025). Banderol tersebut juga mencerminkan pelemahan 26,92% sepanjang tahun berjalan 2025.
_________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.