Pilah-Pilih Saham Emiten Batu Bara
Analis dan VP Head of Marketing, Strategy, and Planning Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi menjelaskan emiten batu bara saat ini sudah mulai berfokus pada pengurangan emisi karbondioksida dan pada bisnis non-batu bara.
Audi mencontohkan, ADRO misalnya menargetkan pendapatan 50% dari non-batu bara dengan membangun smelter aluminium, pembangkit EBT berupa PLTA 1.375 MW dan PLTB 70 MW, floating solar, hingga baterai.
Audi juga mencermati, BUMI juga melakukan hilirisasi batu bara melalui pilot proyek batu bara jadi metanol (coal-to-methanol).
“Kami berpandangan grup ADRO yang paling agresif dan terintegrasi, dengan tiga pilar strategis Adaro Energy, Adaro Minerals, dan Adaro Green,” kata Audi.
Lalu, lanjutnya, disusul dengan INDY seiring dengan penurunan eksposur pada batu bara dari 70% hingga ke 50% melalui sektor baru seperti EV, solar panel dan mineral.
“Sedangkan untuk PTBA cenderung belum agresif dalam diversifikasi dan BUMI memiliki risiko tinggi seiring dengan belanja modal,” tuturnya.
Baca Juga
Adapun Kiwoom Sekuritas memberikan rekomendasi untuk saham ADRO seiring diversifikasi ini, dengan rekomendasi trading buy dengan target harga Rp2.100 per saham.
Rekomendasi trading buy juga diberikan untuk saham INDY, dengan target harga Rp1.720 per saham.