Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengamat: Konsolidasi Grup Telkom (TLKM) Menyasar Pasar B2B

Aksi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) mengonsolidasikan unit bisnis Indihome ke dalam entitas PT Telkomsel dinilai sebagai keputusan yang strategis.
Gedung Telkom Indonesia di pusat Kota Jakarta/Dok. Telkom
Gedung Telkom Indonesia di pusat Kota Jakarta/Dok. Telkom

Bisnis.com, JAKARTA – Langkah PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) mengonsolidasikan unit bisnis Indihome ke dalam entitas PT Telkomsel dinilai sebagai keputusan yang strategis seiring dengan rencana perseroan menyasar segmen business-to-business (B2B).

Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah Rejalam menilai langkah Telkom melepas IndiHome ke Telkomsel sebagai keputusan yang sangat strategis. Selama masih dalam satu grup, keuntungan dari IndiHome tetap dapat dikonsolidasikan.

“Keputusan menyerahkan IndiHome ke Telkomsel telah dipertimbangkan secara matang. Langkah ini tidak akan merugikan Telkom karena Telkomsel tetap anak usaha yang keuntungannya akan tetap dikonsolidasikan ke Telkom,” ujarnya, Kamis (19/6/2025).

Tahun lalu, Telkom Grup berhasil membukukan pendapatan Rp 149,9 triliun, naik 0,5% dari tahun 2023 sebesar Rp 149,2 triliun. Pendapatan Telkom tercatat masih terus tumbuh meski Indihome telah bergabung dengan Telkomsel sejak 1 Juli 2023.

Dengan penggabungan Indihome ke Telkomsel, layanan Indihome bisa menyasar basis pelanggan Telkomsel yang mencapai. Sejak dialihkan ke Telkomsel tahun 2023, basis pelanggan Indihome bertambah 7,7% atau 769.000 menjadi 10,8 juta. J

umlah pelanggan Indihome masih bisa terus bertambah besar mengingat pelanggan Telkomsel mencapai 158 juta pada kuartal I/2025.

Langkah ini diyakini akan memperkuat sinergi antara layanan internet rumah dan seluler. Telkom Group ingin menghadirkan layanan fixed mobile convergence yang lebih optimal bagi pelanggan.

Transformasi ini menjadi bagian dari program besar bertajuk “Five Bold Moves” yang tengah dijalankan Telkom Group untuk mempercepat pertumbuhan dan efisiensi bisnis jangka panjang.

Menurut Piter, fokus Telkom ke segmen B2B adalah langkah positif karena pasarnya lebih besar daripada ritel. Lini bisnis Telkom seperti kabel laut dan satelit justru sudah dikenal di pasar global.

"Data center juga akan menjadi motor pertumbuhan Telkom di masa depan dan sangat menjanjikan menuju era digitalisasi,” katanya.

Piter memperingatkan bahwa jika Indonesia tidak bergerak cepat, bisnis data center akan dikuasai negara lain seperti Singapura. Menurutnya, keamanan data menjadi kunci, dan Telkom bisa memainkan peran penting di sektor ini.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper