Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Suntikan Tenaga Saham Energi Mega Persada (ENRG) jelang Private Placement

Saham PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG) sudah melambung hingga lebih dari 40% sejak awal tahun, tersengat oleh pengembangan bisnis dan harga minyak mentah.
Gebang PSC Block./ PT Energi Mega Persada Tbk.
Gebang PSC Block./ PT Energi Mega Persada Tbk.

Prospek Saham ENRG

Analis Sucor Sekuritas Andreas Yordan Tarigan dalam risetnya menjelaskan bahwa geliat pengembangan blok migas, termasuk penemuan kandungan migas di Blok Bentu akan mendongkrak kinerja fundamental ENRG.

"Penemuan kandungan minyak baru ini diharapkan dapat memberikan kontribusi sekitar 1.500 hingga 2.500 barel minyak per hari, yang merupakan peningkatan sekitar 5% terhadap produksi ENRG saat ini," tulis Andreas dalam risetnya.

Sucor Sekuritas pun memproyeksikan produksi ENRG tumbuh sebesar 12% dan 10% hingga mencapai 46,8 dan 51,7 juta barel minyak ekuivalen per hari pada 2025-2026.

Kemudian, Sucor Sekuritas merekomendasikan beli untuk ENRG dengan target harga hingga level Rp720 per lembar.

Senior Analyst Kiwoom Sekuritas Sukarno Alatas menilai ENRG mencatatkan peningkatan kinerja penjualan didukung oleh keberhasilan pertumbuhan produksi minyak dan harga jual migas. 

"Peningkatan produksi didorong oleh produksi minyak yang lebih tinggi dari aset Siak dan Kampar yang diakuisisi sebelumnya," tulis Sukarno dalam risetnya.

ENRG juga diproyeksikan mendapatkan potensi pertumbuhan produksi pada 2025, seiring dengan peningkatan kontribusi dari KKS Sengkang, Sulawesi Selatan.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Kiwoom Sekuritas memproyeksikan laba bersih ENRG mampu tumbuh sebesar 21% yoy pada keseluruhan 2025. Faktor peningkatan kinerja didorong juga oleh akuisisi beberapa aset yang telah mulai beroperasi dan berproduksi. 

Meskipun, Kiwoom Sekuritas menilai terdapat tantangan yang dihadapi ENRG di antaranya transisi energi, ketidakpastian regulasi, fluktuasi harga komoditas, persaingan dan kemajuan teknologi.

Berdasarkan data Bloomberg, konsensus analis terbaru menunjukan bahwa sebanyak dua sekuritas menyematkan rekomendasi beli untuk ENRG. Target harga saham ENRG sendiri berada di level Rp460 per lembar dalam 12 bulan ke depan.

Halaman
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Dwi Nicken Tari
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper