Bisnis.com, JAKARTA — PT Samator Indo Gas Tbk. (AGII) resmi membagikan dividen tunai sebesar Rp26,24 miliar atau setara 25% dari laba bersih tahun buku 2024. Keputusan tersebut disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Jumat (13/6/2025) di Raffles Hotel, Jakarta.
Rasio pembagian dividen ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya sebesar 20% dari laba bersih, menandakan komitmen manajemen dalam memberikan nilai tambah kepada pemegang saham di tengah strategi ekspansi dan transformasi perusahaan.
Presiden Direktur AGII, Rachmat Harsono, mengatakan peningkatan dividend payout ratio merupakan refleksi dari fundamental perusahaan yang semakin solid, serta bentuk apresiasi terhadap dukungan investor selama masa transformasi.
“Kami terus mendorong efisiensi operasional dan transformasi digital sebagai fondasi pertumbuhan jangka panjang,” ujar Rachmat dalam keterangan resmi, Jumat (13/6/2025).
Selain pembagian dividen, RUPST AGII juga menetapkan susunan baru Direksi dan Dewan Komisaris. Tiga sosok perempuan ditunjuk menduduki posisi strategis, yakni Imelda Harsono sebagai Wakil Direktur Utama, Noni Mulianti sebagai Direktur, dan Nini Liemijanto sebagai Komisaris.
Perubahan struktur ini juga mencakup pergeseran posisi Ferryawan Utomo dari Wakil Direktur Utama menjadi Wakil Komisaris Utama. Sementara itu, Sigit Purwanto ditunjuk sebagai Wakil Direktur Utama yang baru.
Baca Juga
“Kami percaya struktur yang lebih inklusif dan beragam akan membawa perspektif segar dan memperkuat tata kelola perusahaan,” ungkap Rachmat.
Kinerja AGII 2024
Dari sisi kinerja keuangan, PT Samator Indo Gas Tbk. (AGII) mencatatkan penurunan pada laba bersih tahun buku 2024, meskipun berhasil mencetak pertumbuhan pendapatan secara tahunan.
Mengutip laporan keuangan perseroan, AGII membukukan pendapatan sebesar Rp2,91 triliun pada 2024 atau naik 3,1% dibandingkan Rp2,82 triliun pada tahun sebelumnya. Namun, lonjakan beban pokok penjualan sebesar 7,3% menjadi Rp1,64 triliun menekan profitabilitas perseroan.
Alhasil, laba bersih AGII turun 36,55% secara tahunan menjadi Rp104,94 miliar, dari sebelumnya Rp165,41 miliar pada 2023. Margin laba bersih pun mengalami penyusutan seiring tekanan biaya dan beban usaha lainnya.
Dari sisi arus kas, kinerja operasional juga tertekan. Arus kas bersih dari aktivitas operasi merosot 58,6% menjadi Rp273,25 miliar, dibandingkan Rp659,19 miliar pada tahun sebelumnya.
Di sisi neraca, total aset AGII tumbuh 2,7% menjadi Rp8,01 triliun hingga akhir 2024, sedangkan total liabilitas naik 3,8% menjadi Rp4,22 triliun.