Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Bergeliat Sentuh 7.170 Usai BI Rate Diturunkan ke 5,50%

Pasar saham merespons positif pemangkasan suku bunga oleh Bank Indonesia, IHSG melesat ke level 7.170.
Dwi Nicken Tari,Annisa Kurniasari Saumi,Annasa Rizki Kamalina
Rabu, 21 Mei 2025 | 15:05
Papan layar memperlihatkan angka IHSG di Main Hall PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (22/1/2025)./JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P
Papan layar memperlihatkan angka IHSG di Main Hall PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (22/1/2025)./JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak setelah Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga BI Rate ke level 5,50% siang ini.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG sempat menyentuh level tertingginya 7.170 sebelum menguat 0,61% ke level 7.136 pada pukul 14.59 WIB, Rabu (21/5/2025).

Sebanyak 326 saham menguat, 283 saham melemah, dan 189 saham diperdagangkan stagnan siang ini. Kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tercatat Rp12.402,71 triliun.

Adapun, Bank Indonesia memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan alias BI Rate ke level 5,50% berdasarkan Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode 20—21 Mei 2025.

"Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada tanggal 20 dan 21 Mei 2025 memutuskan untuk menurunkan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 5,50%," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers RDG BI, Rabu (21/5/2025).

Dalam pengumuman suku bunga BI hari ini, bank sentral juga menurunkan suku bunga Deposit Facility menjadi 4,75% dan suku bunga Lending Facility tetap 6,25%.

Perry mengatakan keputusan suku bunga ini konsisten dengan perkiraan inflasi 2025 dan 2026 yang rendah, serta tetap terkendali dalam sasaran 2,5±1%.

Perry juga menjelaskan bahwa ke depannya, BI akan terus mengarahkan kebijakan moneter untuk menjaga inflasi dalam sasarannya dan stabilitas nilai tukar rupiah yang sesuai fundamental. BI tetap mencermati ruang untuk turut mendorong pertumbuhan ekonomi sesuai dinamika yang terjadi pada perekonomian global dan domestik.

BI telah mempertahankan suku bunga sejak Januari guna meredam tekanan terhadap nilai tukar yang dipicu ancaman tarif dari AS.

Sebelumnya, Ekonom Panin Sekuritas Felix Darmawan menjelaskan pemangkasan suku bunga ini dapat menarik lebih banyak aliran modal masuk asing ke pasar saham. Dia mengatakan tren aksi beli investor asing dapat berlanjut jika inflasi tetap terkendali dan pertumbuhan ekonomi menunjukkan perbaikan. Dengan hal tersebut, investor asing cenderung melanjutkan akumulasi saham.

"Jika Bank Indonesia memberikan sinyal pelonggaran kebijakan moneter, hal ini dapat meningkatkan daya tarik pasar saham domestik," ucap Felix, Selasa (20/5/2025).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), investor asing sudah mencetak aksi beli bersih atau net buy sebesar Rp3,65 triliun di sepanjang pekan lalu.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper