Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan hari ini, Selasa (20/5/2025), setelah bergerak pada zona hijau sepanjang perdagangan. Saham BMRI, ADRO, hingga ASII tercatat melemah pada perdagangan hari ini.
Berdasarkan data RTI Infokom, IHSG ditutup pada level 7.094,60 atau melemah 0,65%. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada rentang 7.088- 7.202.
Tercatat, 247 saham menguat, 388 saham melemah dan 172 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar terpantau pada posisi Rp12.339 triliun.
Emiten Grup Djarum PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) terpantau menjadi saham yang paling aktif diperdagangkan hari ini dengan nilai transaksi Rp1,5 triliun. Saham BBCA melemah 0,26% ke level Rp9.475 per saham hari ini.
Sementara itu, saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) tercatat melemah 2,26% ke level Rp5.400 per saham. Sebanyak 145 juta saham BMRI diperdagangkan hari ini, dengan nilai transaksi Rp792 miliar.
Pelemahan juga terjadi pada saham ADRO yang turun 4,74% ke level Rp2.210 per saham, saham ASII yang melemah 1,62% ke level Rp4.860 per saham, dan saham AADI turun 4,82% ke level Rp7.400 per saham.
Baca Juga
Di sisi lain, saham-saham milik Prajogo Pangestu seperti CUAN naik 17,34% ke level Rp11.675 per saham, saham TPIA menguat 4,64% ke level Rp9.575, dan saham PTRO naik 0,63% ke level Rp3.170 per saham sore ini.
Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas menjelaskan dari global, pasar merespons kebijakan moneter bank sentral China (PBOC) yang memangkas suku bunga pinjaman utamanya untuk pertama kalinya sejak Oktober 2024 ke posisi terendah baru, untuk mendukung ekonomi yang lesu dan mengimbangi dampak kenaikan tarif AS.
Pasar menilai pemangkasan tersebut merupakan langkah diharapkan oleh pasar tentunya bertujuan untuk meningkatkan ekonomi yang lesu di tengah ketegangan perdagangan yang mengancam akan menghambat pertumbuhan.
Dari domestik, pasar juga menantikan arah kebijakan moneter Bank Indonesia usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 20-21 Mei 2025. Pasar memiliki padangan bahwa BI memiliki ruang untuk melakukan pemangkasan suku bunga acuannya secara konsensus diperkirakan akan menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) sehingga menjadi 5,5% dari sebelumnya 5,75%.
Pilarmas Investindo Sekuritas melihat penurunan suku bunga dapat meningkatkan daya beli masyarakat dan mendorong pelaku usaha untuk berinvestasi lebih banyak, yang pada gilirannya dapat menopang pertumbuhan ekonomi.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.