Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) berisiko mengalami koreksi dalam jangka pendek menyusul sinyal overbought dari indikator teknikal. Di tengah proyeksi ini, investor dapat mencermati saham LSIP, ESSA, hingga CLEO.
Analis Phintraco Sekuritas Ratna Lim, dalam riset hariannya, menyampaikan bahwa penguatan IHSG yang terjadi pada perdagangan Senin (19/5/2025), kemungkinan besar tidak akan berlanjut dalam waktu dekat.
Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup menguat sebesar 0,49% menuju level 7.141, setelah sempat berada di zona merah akibat terdampak sentimen global.
“Sentimen negatif dari penurunan peringkat utang AS oleh Moody's serta pelemahan data produksi industri dan penjualan ritel China bulan April, yang membuat indeks bursa Asia cenderung melemah, sempat mendorong IHSG berada di teritori negatif sebelum akhirnya berbalik menguat kembali,” ujarnya Selasa (20/5/2025).
Secara teknikal, kata Ratna, indikator stochastic mengindikasikan IHSG telah berada di wilayah overbought. Alhasil, potensi koreksi jangka pendek terbuka dengan target support di 7.080. Adapun Level pivot berada di 7.100, sedangkan resistance di 7.180.
Dari pasar global, indeks utama di Wall Street ditutup menguat kemarin. Aksi beli investor terjadi setelah tekanan awal akibat naiknya imbal hasil US Treasury mereda.
Yield obligasi AS tenor 10 tahun naik 2 basis poin ke level 4,459%, setelah sempat menembus 4,5%. Kenaikan yield dipicu kekhawatiran pasar terhadap potensi dampak penurunan peringkat utang AS terhadap stabilitas fiskal jangka panjang.
Sementara itu, Ratna mengatakan bahwa Inggris dan Uni Eropa mencapai kesepakatan baru yang mengatur ulang hubungan pasca-Brexit. Perjanjian ini mencakup akses Uni Eropa ke wilayah perairan penangkapan ikan Inggris hingga 2038 dan penyederhanaan prosedur inspeksi produk pangan serta pertanian.
Dari Asia, data ekonomi China kembali melambat. Produksi industri pada April tumbuh 6,1% secara tahunan, turun dari 7,7% pada Maret 2025 meski masih di atas ekspektasi pasar. Penjualan ritel juga melambat ke 5,1% dari 5,9% bulan sebelumnya.
Di sisi lain, harga emas global melonjak 1,4% menjadi US$3.232 per troy ounce, didukung meningkatnya permintaan terhadap aset safe haven di tengah meningkatnya ketidakpastian geopolitik dan ekonomi global.
Dalam negeri, perhatian pelaku pasar juga akan tertuju pada pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara-negara G7 pada 20–22 Mei di Kanada.
“Agenda ini akan membahas isu-isu strategis mulai dari kondisi ekonomi global, ketahanan finansial, konflik di Ukraina, hingga dampak kecerdasan buatan atau AI terhadap sektor keuangan,” pungkas Ratna.
Untuk perdagangan hari ini, Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham-saham pilihan atau top picks meliputi LSIP, ESSA, SSIA, AUTO, dan CLEO.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.