Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Resmi Listing di BEI, Saham Cipta Sarana Medika (DKHH) Terbang 34,85%

Saham PT Cipta Sarana Medika Tbk. (DKHH) terbang 34,85% atau menyentuh auto rejection atas (ARA) sesaat setelah resmi listing di BEI, Kamis (8/5/2025).
Karyawan beraktivitas di depan layar monitor yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (09/04/2025)./JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan beraktivitas di depan layar monitor yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (09/04/2025)./JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Saham PT Cipta Sarana Medika Tbk. (DKHH) terbang 34,85% atau menyentuh auto rejection atas (ARA) sesaat setelah resmi listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Kamis (8/5/2025).

Berdasarkan data BEI, saham DKHH baik 46 poin atau 34,85% ke level Rp178 per saham pada pagi ini. Dalam penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), Cipta Sarana Medika membanderol harga saham perdana senilai Rp132 per saham.

Cipta Sarana Medika menerbitkan sebanyak 530 juta saham atau 20,78% dari total modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Dengan harga saham IPO Rp132 per saham, DKHH meraup dana hasil penawaran perdana sebesar Rp69,90 miliar.

Dalam IPO, DKHH mengalokasikan sebesar 15% sahamnya untuk investor ritel atau sebesar Rp20 miliar. Dalam periode penawaran umum saham DKHH, jumlah pemesanan yang masuk pada penjatahan terpusat mencapai Rp3,8 triliun. Artinya, saham DKHH mengalami oversubscribed sebanyak 190 kali dalam penjatahan terpusat (pooling allotment).

Mewakili penjamin pelaksana emisi IPO Cipta Sarana Medika, Direktur Investment Banking MNC Sekuritas Wilson Sofan menilai oversubscribed ini menandakan partisipasi masyarakat yang begitu tinggi terhadap IPO DKHH di tengah ketidakpastian kondisi pasar. 

”Respons masyarakat yang luar biasa ini mencerminkan tingkat kepercayaan para pelaku pasar terhadap prospek bisnis jangka panjang perseroan,” katanya dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (8/5/2025).

Direktur Utama DKHH Satria Muhammad Wilis menyampaikan apresiasinya atas kepercayaan yang diberikan pasar modal terhadap langkah korporasi ini. 

“Pencatatan saham ini bukan garis finis, melainkan garis start baru bagi kami. Berbekal dukungan para pemegang saham publik, kami akan memperluas akses layanan kesehatan bermutu di wilayah-wilayah yang masih underserved, sembari terus mengabdi kepada pasien dengan Dedikasi Sepenuh Hati,” ujarnya. 

Sebagai bagian dari strategi setelah IPO, DKHH berkomitmen untuk memperkuat infrastruktur layanan kesehatan, khususnya di daerah yang selama ini belum mendapatkan akses yang memadai. 

"Fokus kami adalah untuk menambah kapasitas dan membangun Centre of Excellence, serta memperkenalkan layanan spesialistik agar masyarakat di wilayah underserved tidak lagi harus ke kota besar," tambah Satria. 

PT Cipta Sarana MedikaTbk. didirikan pada 17 September 2014. Selanjutnya, Karlinah Djajaatmadja mengamanatkan pendirian DKH Hospitals sejak 2020 di bawah naungan PT Siliwangi Djajakusumah Hospitals.

Saat ini, DKHH bergerak di bidang aktivitas rumah sakit swasta, dengan fokus pada pelayanan kesehatan yang optimal dan berorientasi pada kepuasan pasien. DKHH mengelola rumah sakit tipe C di lokasi strategis seperti Kedungwaringin, Sukatani, dan Cibadak, serta mengutamakan pelayanan kepada peserta BPJS Kesehatan sebagai strategi untuk memperluas akses dan meningkatkan loyalitas pasien.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper