Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona merah pada perdagangan perdana setelah libur Lebaran, hari ini, Selasa (8/4/2025). IHSG dibuka langsung mengalami trading halt seiring dengan kejatuhan saham big caps seperti BBCA, BBRI hingga TLKM.
Berdasarkan data RTI Infokom, pada pukul 09.00 WIB, IHSG dibuka melemah pada posisi 5.914,28 atau turun 9,19%. Sebanyak 1,59 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp1,92 triliun.
Tercatat, sembilan saham menguat, 552 saham melemah, dan 65 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar IHSG terpantau menjadi Rp10.218 triliun.
Beberapa saham berkapitalisasi pasar besar tercatat melemah seperti BBCA yang turun 12,94% ke level Rp7.400, lalu BMRI turun 13,46% ke level Rp4.500, BBRI turun 14,57% ke level Rp3.460, hingga TLKM yang turun 14,94% ke level Rp2.050.
Begitu juga dengan saham GOTO yang dibuka turun 14,46%, saham PTRO melemah 14,75%, dan saham TPIA turun 6,25%.
Anjloknya IHSG ini terjadi setelah Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penyesuaian terhadap peraturan trading halt dan auto reject bawah.
Baca Juga
Bursa menyesuaikan batasan persentase Auto Rejection Bawah menjadi 15% bagi efek berupa saham pada Papan Utama, Papan Pengembangan, dan Papan Ekonomi Baru, kemudian Exchange-Traded Fund (ETF), serta Dana Investasi Real Estat (DIRE) untuk seluruh rentang harga.
Sementara itu, ketentuan penghentian sementara pelaksanaan perdagangan Efek disesuaikan dalam hal terjadi penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam satu Hari Bursa yang sama, Bursa melakukan sejumlah tindakan.
Tindakan pertama adalah trading halt selama 30 menit apabila IHSG mengalami penurunan hingga lebih dari 8%, kemudian trading halt selama 30 menit apabila IHSG mengalami penurunan lanjutan hingga lebih dari 15%.
Bursa juga dapat melakukan trading suspend apabila IHSG mengalami penurunan lanjutan hingga lebih dari 20% dengan ketentuan sampai akhir sesi perdagangan, atau lebih dari satu sesi perdagangan setelah mendapat persetujuan atau perintah OJK.
Sebelumnya, Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan HSG rawan aksi sell-off hari ini, sebagai penyesuaian pasar terhadap isu-isu global selama libur panjang Idul Fitri.
Kepanikan pasar akan menjadi pemicu utama aksi sell-off tersebut mengingat Indonesia termasuk negara yang dikenakan reciprocal tariff cukup besar yaitu 32% oleh AS. Pemerintah Indonesia merespons dengan pendekatan negosiasi bilateral dengan mengutus delegasi tingkat tinggi ke AS.
Beberapa poin yang akan ditawarkan adalah ratifikasi perjanjian dagang dan investasi, deregulasi kebijakan selain tariff, peningkatan impor dan investasi dari AS dan sejumlah insentif untuk mendukung impor dari AS, termasuk penurunan bea impor. Pemerintah Indonesia juga berkoordinasi dengan Pemerintah Malaysia selaku ketua ASEAN saat ini.
_______
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.