Prospek Saham BBCA
Analis NH Korindo Sekuritas Indonesia, Leonardo Lijuwardi dalam risetnya menilai prospek bisnis BBCA untuk 2025 tampaknya akan lebih konservatif dengan sikap wait and see.
"Daya beli masyarakat yang masih lesu menjadi salah satu kekhawatiran yang dirasakan untuk 2025, sehingga menyebabkan kinerja full year 2025 diproyeksikan tidak sekuat tahun sebelumnya," tulis Leonardo dalam risetnya pada beberapa waktu lalu.
Namun, BBCA dinilai masih akan mencatatkan kinerja yang efisien dan tangguh di tengah kondisi yang tidak pasti, terutama didorong oleh fondasi BBCA yang kuat dari sisi dana murah (current account saving account/CASA).
BBCA juga didukung oleh kinerja penyaluran kredit yang optimal. Kinerja kualitas aset portofolio juga dinilian semakin sehat yang mengarah pada margin bunga bersih (net interest margin/NIM) yang stabil dan ekspansif, meskipun ada tantangan likuiditas serta prospek yang konservatif.
Sementara itu, tantangan bagi BBCA adalah intensitas persaingan pendanaan yang cukup ketat, situasi makro yang cenderung belum kondusif dan stabil, serta ekspektasi pertumbuhan kredit yang belum tumbuh sesuai harapan.
Baca Juga
NH Korindo Sekuritas Indonesia sendiri merekomendasikan buy untuk BBCA dengan target harga yang lebih tinggi menjadi sebesar Rp11.000 per lembar.
Sebelumnya, Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan dalam risetnya menilai tebaran dividen BBCA berpotensi meningkatkan appetite pasar terhadap saham-saham high dividend. Ia menilai, dengan tebaran dividen Rp300 per saham, maka estimasi yield dividen BBCA mencapai 2,8%.
"Saham-saham bank menopang IHSG bersamaan dengan dimulainya periode pelaksanaan RUPST yang salah satu agendanya adalah dividen tahun buku 2024," ujar Valdy dalam risetnya.
_________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.