Bisnis.com, JAKARTA – PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) menargetkan total volume produksi batu bara dapat mencapai hingga 21,9 juta ton pada 2025.
Direktur Indo Tambangraya Megah Yulius Gozali menjelaskan untuk tahun ini, ITMG menargetkan total volume produksi sebesar 20,8 juta ton hingga 21,9 juta ton. Volume produksi ini meningkat 3%-8% dari tahun sebelumnya sebesar 20,2 juta ton.
"Target total volume penjualan sebesar 26,3 juta ton sampai 27,4 juta ton, meningkat 10%-14% dari volume penjualan 24 juta ton sebelumnya," kata Yulius di Media Gathering ITMG di Jakarta, Senin (3/3/2025).
Dia melanjutkan untuk status penjualan batu bara 2025, dari target 27,4 juta ton sebesar 14% sudah memiliki harga fixed. Sementara itu, 53% volume batu bara sudah memiliki komitmen, dengan menggunakan indeks batu bara.
"Jadi sebenarnya harga masih belum pasti, sedangkan sisanya 32% itu masih belum dijual," ujarnya.
Sebagai informasi, ITMG mencatatkan pendapatan bersih sebesar US$2,30 miliar, atau setara Rp37,76 triliun sepanjang 2024. Pendapatan bersih ini turun 2,94% dibandingkan tahun 2023 yang sebesar Rp2,37 miliar.
Manajemen ITMG menyampaikan volume penjualan batu bara perseroan mencapai 24 juta ton, meningkat signifikan sebesar 15% year-on-year (YoY) sekalipun harga jual rata-rata batu bara (average selling price/ASP) turun 16% year-on-year sejalan dengan normalisasi harga batu bara.
Di sisi lain, beban pokok pendapatan ITMG turun 1,6% menjadi US$1,6 miliar, dari sebelumnya sebesar US$1,63 miliar secara tahunan.
ITMG tercatat mencetak laba kotor sebesar US$698,8 juta, dari sebelumnya sebesar US$742,5 juta. Laba kotor ini turun 5,89% secara tahunan.
Alhasil, laba bersih ITMG tergerus menjadi US$374,11 juta atau setara Rp6,13 triliun, dari sebelumnya sebesar US$500,3 juta pada 2023. Laba bersih ini turun 25,23% secara tahunan.