Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

5 Saham Emiten Prajogo Pangestu Kompak Menghijau, TPIA Tancap Gas

Saham lima emiten yang terafiliasi dengan konglomerat Prajogo Pangestu kompak menghijau pada awal perdagangan Selasa (4/2/2025) sejalan dengan rebound IHSG.
Investor mengamati pergerakan harga saham pada salah satu platform di Main Hall PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (22/1/2025)./JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P
Investor mengamati pergerakan harga saham pada salah satu platform di Main Hall PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (22/1/2025)./JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Saham lima emiten yang terafiliasi dengan konglomerat Prajogo Pangestukompak menghijau pada awal perdagangan hari ini, Selasa (4/2/2025) sejalan dengan rebound IHSG. 

Berdasarkan data RTI Infokom pada pukul 09.00 WIB, indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka stagnan pada posisi 7.030,05 lalu bergerak ke zona hijau sesaat setelah pembukaan. IHSG sempat bergerak di rentang 7.051–7.078 sesaat setelah pembukaan.

Tercatat, 203 saham menguat, 73 saham melemah, dan 223 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar IHSG terpantau menjadi Rp12.278 triliun.

Hingga pukul 09.30 WIB, lima saham yang terafiliasi dengan Prajogo Pangestu terpantau di zona hijau. Saham PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) tancap gas dengan kenaikan 10,67% ke posisi Rp8.300 per saham.

Seperti diberitakan Bisnis, perusahaan patungan TPIA dan Glencore Plc. yaitu Aster Chemicals & Energy tengah menjajaki sebesar US$1 miliar.

Head of Corporate Communications TPIA Chrysanthi Tarigan mengatakan penjajakan pinjaman itu dilakukan untuk persiapan investasi lebih lanjut selepas perseroan menyelesaikan akuisisi kilang minyak milik Shell Energy and Chemicals Park Singapore (SECP). 

“Langkah ini sejalan dengan persiapan kami untuk berinvestasi dalam belanja modal untuk rejuvenasi dan transisi setelah penyelesaian [akuisisi],” kata Chrysanthi saat dikonfirmasi Bisnis, Senin (3/2/2025). 

CAPGC Pte. Ltd, yang 80% sahamnya dipegang TPIA dan 20% dipegang Glencore, saat ini sedang dalam proses akuisisi bisnis kilang Shell di Singapura. Kesepakatan jual beli itu telah berlangsung sejak Mei 2024. 

CAPGC sepakat untuk mengakuisisi Shell Energy and Chemicals Park Singapore (SECP), yang terdiri atas kilang minyak dengan kapasitas pemrosesan mencapai 237.000 barel per hari, serta ethylene cracker berkapasitas 1,1 juta metrik ton per tahun di Pulau Bukom dan aset kimia hilir di Pulau Jurong. 

Sebelumnya, TPIA memperkirakan transaksi akuisisi aset kilang minyak dan kimia milik SECP di Pulau Bukom dan Pulau Jurong, Singapura rampung awal 2025. 

Chrysanthi menambahkan TPIA saat ini tengah mengevaluasi opsi keuangan strategis untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang. 

“Untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang, mendorong inovasi, dan memastikan nilai berkelanjutan bagi para pemangku kepentingan di Aster Chemicals and Energy,” kata dia. 

Selain TPIA, saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) menguat 3,87% ke level Rp8.725, saham PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) naik 1,1% ke level Rp920, saham PT Petrosea Tbk. (PTRO) terapresiasi 3,71% ke level Rp3.910, dan saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) naik 2,33% ke level Rp14.250. 

Untuk saham PTRO, analis Panin Sekuritas Rizal Nur Rafly berpendapat valuasi PTRO yang terlampau mahal berpeluang membatasi upside saham PTRO.

Meski demikian, prospek saham Petrosea dinilai bakal moncer tahun ini usai emiten milik Prajogo Pangestu itu mendapat kontrak jasa penambangan baru berdurasi 10 tahun di blok nikel konsesi PT Vale Indonesia Tbk. (INCO), area Bahodopi Blok 2 dan Bahodopi Blok 3, Sulawesi Tengah, senilai Rp16 triliun.

Dia menilai kontrak baru itu bakal memperkuat portofolio dan pertumbuhan pendapatan PTRO dalam jangka panjang. Selain itu, Rafly menggarisbawahi, kontrak ini bakal menandai kemitraan yang makin erat afiliasi Prajogo Pangestu dengan grup tambang anggota MIND ID, INCO.

“Dengan durasi 10 tahun proyek ini akan memberikan pendapatan jangka panjang yang stabil dan memperkuat portofolio kontrak PTRO,” kata Rafly saat dihubungi Bisnis, Rabu (15/1/2025).

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper