Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Pantau Potensi Dampak Tarif Trump, Harga Minyak Dunia Stabil

Harga minyak mentah dunia terpantau bergerak stabil pada Rabu (29/1/2025).
Tangki penyimpanan minyak di Midland, Texas, AS, pada hari Kamis, 3 Oktober 2024./Bloomberg-Anthony Prieto
Tangki penyimpanan minyak di Midland, Texas, AS, pada hari Kamis, 3 Oktober 2024./Bloomberg-Anthony Prieto

Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak dunia stabil pada Rabu (29/1/2025) karena investor mempertimbangkan dampak potensi tarif Amerika Serikat (AS) terhadap impor Kanada dan Meksiko di tengah peningkatan persediaan minyak mentah mingguan AS.

Mengutip Reuters, harga minyak mentah jenis Brent turun 2 sen menjadi US$77,47 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) berada pada US$73,81 per barel, naik 4 sen, atau 0,1%.

Harga minyak acuan anjlok pada awal pekan karena berita tentang melonjaknya minat terhadap model kecerdasan buatan (AI) berbiaya rendah dari perusahaan rintisan China, DeepSeek, memicu kekhawatiran atas permintaan energi untuk menggerakkan pusat data, yang mengguncang sektor energi secara keseluruhan. Sementara itu, data ekonomi yang lemah dari China semakin memperburuk prospek permintaan.

Gedung Putih menyatakan pada Selasa (28/1/2025), Presiden AS Donald Trump masih berencana untuk mengenakan tarif 25% terhadap Kanada dan Meksiko pada hari Sabtu sambil mempertimbangkan tarif baru pada China. 

Trump tidak langsung mengenakan tarif seperti yang dijanjikan sebelumnya, tetapi mengatakan bahwa dia berpikir untuk mengenakan bea masuk 25% pada impor dari Kanada dan Meksiko pada tanggal 1 Februari seiring arus imigran ilegal dan fentanil yang menyeberang ke AS. 

Adapun, hingga saat ini masih belum jelas bagaimana tarif baru dapat memengaruhi impor minyak ke AS dari negara-negara tersebut. 

Data dari Badan Informasi Energi (EIA) mencatat, Kanada memasok 3,9 juta barel minyak per hari ke AS pada tahun 2023, kira-kira setengah dari keseluruhan impor untuk tahun tersebut, sementara Meksiko memasok 733.000 barel per hari. 

"Investor tengah berupaya menilai dampak kebijakan tarif Trump," kata Yuki Takashima, ekonom di Nomura Securities, 

Dia menuturkan, jika tarif diberlakukan, pasar energi AS dapat menghadapi gangguan langsung, tetapi juga mengalami penurunan permintaan di kemudian hari karena harga energi yang lebih tinggi dan penurunan konsumsi.

"Beberapa pedagang juga menyesuaikan posisi sebagai respons terhadap turbulensi di pasar keuangan yang disebabkan oleh guncangan DeepSeek," kata Takashima.

Saham perusahaan teknologi kembali menguat pada Selasa (28/1/2025) kemarin, sehari setelah DeepSeek mengguncang pasar.

Pasar minyak mentah menunjukkan sedikit reaksi terhadap data mingguan AS. Stok minyak mentah dan bensin naik minggu lalu, sementara persediaan sulingan turun, kata sumber pasar, mengutip angka-angka American Petroleum Institute pada hari Selasa.

EIA, yang merupakan badan statistik Departemen Energi AS, akan merilis data mingguannya pada pukul Rabu sore waktu setempat. 

Di Timur Tengah, kekhawatiran akan gangguan pasokan di Libya mereda setelah National Oil Corp yang dikelola negara menyatakan aktivitas ekspor berjalan normal setelah mengadakan pembicaraan dengan para pengunjuk rasa.

Menteri energi Arab Saudi dan beberapa mitranya dari OPEC+ telah mengadakan pembicaraan menyusul seruan Trump untuk menurunkan harga minyak dan menjelang pertemuan negara-negara penghasil minyak OPEC+ minggu depan, menurut pernyataan dan sumber resmi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper