Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Satyamitra Lestari (SMKL) Gandeng China Kembangkan Produk Paper Mold

PT Satyamitra Kemas Lestari menggandeng perusahaan asal China, Yi Song, untuk mengembangkan produk paper pulp molding yang disebut bisa menggantikan styrofoam.
Emiten produsen kemasan, PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk. (SMKL) memutuskan pembagian dividen dalam RUPST hari ini, Selasa (21/5/2024).
Emiten produsen kemasan, PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk. (SMKL) memutuskan pembagian dividen dalam RUPST hari ini, Selasa (21/5/2024).

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten produsen kemasan kotak dari kertas dan karton PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk. (SMKL) menggandeng perusahaan asal China Ghuangzou Yi Song Paper Products Company Ltd dalam perusahaan patungan (joint venture) mengembangkan produk paper pulp molding yang disebut bisa menggantikan styrofoam.

Corporate Secretary Satyamitra Kemas Lestari Thie David menyampaikan perjanjian kerjasama dengan Yi Song sudah diteken pada 17 Oktober 2024. Kerjasama ini berangkat dari kesadaran perseroan terhadap perubahan iklim global dan lingkungan.

"Perseroan dan Yi Song bersepakat untuk mengembangkan teknik cetakan Paper Mold yang mana produk yang dihasilkan diklaim sangat ramah lingkungan sehingga untuk jangka panjang produk ini diharapkan dapat menggantikan styrofoam sebagai wadah dan/atau tempat untuk berbagai macam barang," tulis David dalam keterbukaan informasi, dikutip Rabu (22/1/2025).

Adapun, untuk pengembangan dan pemasaran produk paper mold tersebut di Indonesia, SMKL membentuk perusahaan patungan dengan Yi Song bernama PT Satyamitra Yisong Indonesia. Perusahaan dengan Penanaman Modal Asing (PMA) ini memiliki modal dasar Rp30 miliar dengan persentase saham 60% milik SMKL dan 40% digenggam Yi Song.

David menegaskan dengan adanya JV tersebut diharapkan dapat mendongkrak pertumbuhan penjualan perseroan ke depannya. Hal itu seiring dengan kesempatan SMKL mengambil alih pasar kemasan berbasis ramah lingkungan di Indonesia.

"Kegiatan usaha ini akan memberikan dampak positif terhadap kegiatan operasional karena Perseroan dapat menawarkan solusi kemasan/wadah/produk yang ramah lingkungan, meningkatkan produktivitas, membuka lapangan pekerjaan, serta membuka peluang peningkatan laba," kata David.

Selain itu, dengan perusahaan patungan ini juga akan ada transfer pengetahuan antara Yi Song dengan SMKL yang akan menjadi Kekayaan Intelektual milik perseroan. Diharapkan hal itu bisa menjadi fondasi bagi SMKL untuk mengembangkan usaha dengan produk baru yang ramah lingkungan di masa depan.

Merespons pengumuman itu, saham SMKL melesat hingga mencatatkan kenaikan harga tertinggi di lantai bursa pagi ini. Terpantau lewat Bloomberg, saham SMKL menjulang 34,88% menjadi Rp232 pada pukul 11:19 WIB, Rabu (22/1/2025).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Dwi Nicken Tari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper