Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Ditutup Menguat ke Rp16.343, Indeks Dolar AS Kembali Ambles

Rupiah ditutup menguat 0,15% ke level Rp16.343 per dolar AS pada Selasa (21/1/2025).
Karyawan memperlihatkan uang Rupiah dan dolar AS di salah satu tempat penukaran uang asing di Jakarta, Senin (9/12/2024)./JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan memperlihatkan uang Rupiah dan dolar AS di salah satu tempat penukaran uang asing di Jakarta, Senin (9/12/2024)./JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat ke Rp16.343 pada perdagangan Selasa (21/1/2025). Saat bersamaan, mayoritas mata uang Asia menguat sedangkan dolar AS loyo.

Mengutip Bloombergrupiah menguat 24,50 poin atau 0,15% ke level Rp16.343 per dolar AS pada hari ini. Adapun, indeks dolar AS ambles 0,80% ke posisi 108,47.

Sementara itu, mata uang lain di Asia juga mayoritas menguat. Ringgit Malaysia naik 0,36%, baht Thailand menguat 0,11%, dan rupee India naik 0,04%. Adapun yen Jepang melemah 0,08% dan yuan China memerah dengan persentase 0,07%. 

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan bahwa spekulasi terkait tarif perdagangan yang lebih tinggi terhadap negara ekonomi utama, terutama China terus mengalami peningkatan. Hal ini tetap terjadi meskipun Trump telah berdialog positif dengan Presiden Tiongkok, Xi Jinping, pekan lalu. 

“Potensi kenaikan tarif ini dapat mengganggu perdagangan global, memicu tindakan balasan dari negara-negara lain, dan berisiko menciptakan perang dagang baru,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (21/1/2025).

Di sisi lain, Ibrahim menuturkan bahwa China diperkirakan akan memperluas kebijakan stimulus untuk mendukung pertumbuhan ekonomi domestiknya.

Dalam perkembangan lain, Bank of Japan (BOJ) kemungkinan besar akan menaikkan suku bunga lebih lanjut. Kenaikan ini mencerminkan kepercayaan BOJ terhadap perekonomian Jepang, meskipun memberikan tekanan pada pasar lokal.

Dari domestik, pemerintah optimistis mampu mencapai swasembada pangan dan energi lebih cepat jelang 100 hari masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Swasembada pangan, yang sebelumnya direncanakan tercapai pada 2029, kini diproyeksikan dapat diwujudkan dalam dua tahun ke depan. Presiden juga optimistis swasembada energi dapat tercapai dalam waktu dekat, dengan target pengurangan ketergantungan impor bahan bakar minyak (BBM) dalam lima tahun mendatang.

Sejalan dengan target swasembada pangan, pemerintah memutuskan untuk menghentikan impor beras, gula konsumsi, garam konsumsi, dan jagung untuk pakan ternak mulai 2025. Kebijakan ini disertai optimalisasi produksi domestik untuk mengurangi ketergantungan impor pada komoditas lainnya.

Untuk perdagangan besok Rabu (22/1/2025), Ibrahim memperkirakan rupiah bakal bergerak fluktuatif tetapi ditutup menguat di rentang Rp16.300 hingga Rp16.370. 

 

---------------------------

 

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper