Bisnis.com, JAKARTA – Anak usaha PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA), yakni PT Raharja Energi Cepu Tbk. (RATU) dalam waktu dekat bakal melantai di Bursa Efek Indonesia, dengan masa penawaran umum berlangsung sejak 2 – 6 Januari 2025.
Berdasarkan prospektusnya, RATU menjadwalkan pencatatan saham perdana atau listing pada 8 Januari 2025. Dalam aksi korporasi ini, perseroan menawarkan 543.010.800 saham yang setara 20% dari total modal ditempatkan dan disetor.
Secara terperinci, saham yang ditawarkan terdiri atas saham baru sebanyak 190.053.800 saham atau setara 7% dari modal setelah IPO, yang diterbitkan langsung dari portepel perseroan. Selanjutnya adalah saham divestasi sebanyak 352.957.000 saham atau 13% dari modal setelah IPO oleh RAJA selaku pemegang saham penjual.
RATU telah menetapkan harga IPO sebesar Rp1.150 per saham. Dengan banderol tersebut, perseroan berpotensi meraup dana segar senilai Rp624,46 miliar.
“Jumlah seluruh nilai penawaran umum perdana saham ini adalah sebanyak-banyaknya Rp624.462.420.000 [Rp624,46 miliar],” tulis manajemen RATU dalam prospektusnya dikutip pada Jumat (3/1/2025).
Rincian dari perkiraan dana tersebut terdiri atas Rp218,56 miliar dari penerbitan saham baru, serta sebesar Rp405,9 miliar dari divestasi saham milik RAJA.
Baca Juga
RATU merupakan perusahaan yang 2,52 miliar saham atau 99,99% sahamnya digenggam oleh RAJA, sedangkan sisanya dimiliki oleh PT Rukun Prima Sarana dengan kepemilikan minoritas sebesar 0,004%.
Sebagai informasi, RAJA merupakan emiten yang dikendalikan oleh Hapsoro Sukmonohadi. Menantu dari Ketua Umum Partai PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri itu, menggenggam 28,24% saham RAJA secara langsung.
Di samping itu, Hapsoro juga memiliki 35,23% saham RAJA melalui PT Sentosa Bersama Mitra. Adapun publik memiliki 24,63% saham perusahaan.
Sosok Direktur Utama PT Indika Energy Tbk. (INDY) yakni Arsjad Rasjid juga menjadi pemilik 0,1% saham RAJA melalui Basis Utama Prima, sedangkan sisanya atau 99,99% saham perusahaan tersebut dimiliki oleh Hapsoro.
Dalam prospektus RATU, manajemen menyatakan Hapsoro selaku pengendali RAJA berkomitmen untuk tidak melepaskan pengendalian atas perseroan setidaknya selama 12 bulan setelah pernyataan pendaftaran perseroan efektif.
“Hapsoro selaku Ultimate Beneficial Owner [UBO] menyatakan tidak akan melakukan perubahan pengendalian atas perseroan selama 3 tahun sejak tanggal pencatatan perdana saham perseroan di BEI,” tulis prospektus RATU.
Seluruh dana IPO, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, yang menjadi porsi perseroan akan dialokasikan untuk modal kerja perusahaan anak hingga perusahaan asosiasi.
Sementara itu, hasil penjualan saham divestasi sebanyak 352.957.000 saham milik RAJA tidak akan diterima oleh RATU. Perolehan itu akan langsung dibayarkan kepada perseroan selaku pemegang saham penjual.
Manajemen RATU menjelaskan saham yang ditawarkan dalam IPO memberikan hak yang sama dengan saham lainnya yang telah ditempatkan dan disetor penuh, sesuai ketentuan Undang-Undang Perseroan Terbatas dan Pasar Modal.
Penawaran turut dijamin dengan kesanggupan penuh oleh penjamin pelaksana emisi efek yang ditunjuk yakni PT Henan Putihrai Sekuritas dan PT Sucor Sekuritas.
________________________
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.