Bisnis.com, JAKARTA – Pemegang saham mayoritas PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP), Heidelberg Materials, menyodorkan nama Sunnira Ly sebagai calon direktur baru perusahaan menggantikan David Jonathan Clarke.
Corporate Secretary Indocement Dani Handajani mengatakan Heidelberg telah mengusulkan nama Sunnira Ly sebagai kandidat calon direktur anyar perseroan. Sunnira akan menggantikan David yang telah mengundurkan diri.
“Persetujuan atas usulan penunjukan direktur baru perseroan akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa [RUPSLB] yang dilaksanakan pada 4 Desember 2024,” ujar Dani dalam keterbukaan informasi, Selasa (5/11/2024).
Berdasarkan dokumen yang dirilis perseroan, Sunnira merupakan warga negara Prancis berusia 50 tahun. Secara akademis, dia menempuh pendidikan master di bidang Industrial Management dari ESC Lille.
Saat ini, Sunnira menjabat Wakil Direktur Utama bidang keuangan di Heidelberg Materials Kanada sejak Oktober 2023. Dia juga sempat menempati kursi Direktur Keuangan di Benelux, Heidelberg Materials Brussels selama 2018-2023.
Karir profesional Sunnia dimulai di Italcementi Group, Bangkok, sebagai Staf Keuangan selama 2000 – 2001. Karirnya kemudian merangkak naik hingga menduduki posisi Direktur Keuangan Italcementi Group di China pada 2007 – 2010.
Baca Juga
Setelah menempati posisi direktur keuangan Italcementi Group di Bulgaria (2010-2014) dan India (2014-2016), Sunnira kemudian berlabuh ke Heidelberg Materials Jerman sebagai Direktur Internal Audit dan bertugas selama 2016 – 2018.
Dalam perkembangan lain, Dani menyampaikan bahwa INTP membukukan total volume penjualan semen sebesar 14,73 juta ton hingga September 2024. Jumlah ini lebih tinggi 999.000 ton atau 7,3% dari periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, penjualan semen domestik tanpa clinker mencapai 13,69 juta ton atau meningkat 9,6% karena adanya tambahan volume dari PT Semen Grobogan.
“Hal ini menjadikan pangsa pasar domestik Indocement, mengacu pada data Asosiasi Semen Indonesia [ASI], mencapai 29,7% dengan pangsa pasar di Pulau Jawa 37,8% dan di luar Pulau Jawa 21,1%,” kata Dani dalam keterangan tertulis.
Di lantai bursa, saham INTP ditutup menguat sebesar 1,09% menuju level Rp6.950 per saham pada perdagangan Selasa (5/11). Banderol itu mencerminkan penurunan 26,06% sepanjang tahun berjalan dan terkoreksi 3,47% dalam 3 bulan terakhir.
___________________
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.