Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat diperkirakan masih berada di bawah tekanan sehingga berisiko melemah pada perdagangan hari ini, Kamis (10/10/2024).
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup menguat 0,16% ke level Rp15.629,5 per dolar AS pada perdagangan Rabu (9/10/2024). Adapun indeks dolar AS menguat 0,13% ke 102,68.
Rupiah menguat bersama beberapa mata uang Asia lainnya, seperti yen Jepang turun 0,32%, dolar Singapura turun 0,05%, dolar Taiwan naik 0,09%, won Korea Selatan naik 0,08%, dan dolar Hong Kong naik 0,03%.
Sementara itu, rupee India stagnan, peso Filipina turun 0,17%, yuan China melemah 0,07%, ringgit Malaysia turun 0,04%, dan baht Thailand naik 0,20%.
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan untuk perdagangan Kamis (10/10/2024) mata uang rupiah diprediksi akan ditutup melemah pada rentang Rp15.610-Rp15.730 per dolar AS.
Dia mengungkap sejumlah sentimen yang membayangi gerak rupiah pada perdagangan hari ini. Dari sisi eksternal, kalender data AS yang tidak terlalu padat pada minggu ini dinilai memberikan jeda terhadap pasar, setelah laporan pekerjaan yang kuat Jumat lalu menyebabkan dolar menguat.
Kemudian pada Rabu, investor akan mendapatkan risalah rapat Federal Reserve pada September. Data non-farm payrolls yang kuat telah membuat pasar menilai kembali ekspektasi penurunan suku bunga Fed dalam waktu dekat.
Ibrahim memaparkan investor sekarang memperkirakan sekitar 85% peluang penurunan 25 basis poin terhadap suku bunga Fed, serta kemungkinan kecil Fed akan membiarkan suku bunga tidak berubah.
Dari dalam negeri, survei konsumen Bank Indonesia (BI) pada September 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap terjaga. Hal ini tecermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) September 2024 yang berada pada level optimis, yakni sebesar 123,5.
Berdasarkan Survei Konsumen BI yang dipublikasikan, Selasa (8/10/2024), keyakinan konsumen pada September 2024 tetap kuat didorong oleh keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi terhadap kondisi ekonomi ke depan yang tetap optimis.
Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) September 2024 tercatat masing-masing sebesar 113,9 dan 133,1. Pada September 2024, keyakinan konsumen terpantau tetap optimis pada seluruh kategori pengeluaran. Peningkatan IKK tercatat pada responden dengan pengeluaran Rp3,1 juta–Rp4 juta.
Konsumsi Masyarakat mengalami peningkatan pada September 2024. Namun, pada periode yang sama tingkat tabungan masyarakat mengalami penurunan. Hal tersebut menunjukkan masyarakat masih cenderung makan tabungan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Mengutip data Bloomberg pukul 15.00 WIB, rupiah ditutup melemah 0,31% ke Rp15.677,5 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS menguat 0,02% ke 102,94.
Sementara itu, mata uang lain di kawasan Asia ditutup bervariasi. Yen Jepang naik 0,09%, dolar Singapura turun 0,12%, dolar Taiwan naik 0,09%, won Korea Selatan turun 0,25%, dan dolar Hong Kong naik 0,01%.
Kemudian rupee India turun 0,01%, peso Filipina turun 0,54%, yuan China menguat 0,02%, ringgit Malaysia turun 0,36%, dan baht Thailand turun 0,22%.
Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah dibuka melemah di hadapan dolar AS. Rupiah melemah 30 poin atau 0,19% ke level Rp15.659,5 per dolar AS.
Rupiah melemah bersama dengan won Korea Selatan yang turun 0,36%, baht Thailand turun tipis 0,09%, dan dolar Hong Kong -0,01%. Di sisi lain, yen Jepang menguat 0,1%, yuan China naik 0,15%, dan dolar Singapura terapresiasi 0,05% terhadap dolar AS.