PNM Ajak Jurnalis Tinjau Potret Kemiskinan Ekstrem di Banyuwangi

Penghapusan kemiskinan menjadi concern pemerintah dan organisasi Internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa sesuai penetapan SDGs pertama perihal zero poverty
Foto: PNM Ajak Jurnalis Tinjau Potret Kemiskinan Ekstrem di Banyuwangi
Foto: PNM Ajak Jurnalis Tinjau Potret Kemiskinan Ekstrem di Banyuwangi

Bisnis.com, BANYUWANGI - Penghapusan kemiskinan menjadi concern pemerintah dan organisasi Internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sesuai penetapan Sustainable Development Goals (SDGs) pertama perihal zero poverty.

Staf Khusus Presiden Republik Indonesia Bidang Ekonomi Arif Budimanta mengungkapkan strategi pemerintah dalam menekan angka kemiskinan ekstrem hingga titik nol. Melalui penurunan beban pengeluaran, peningkatan pendapatan melalui program pemberdayaan,serta perbaikan daerah ataupun lingkungan dengan kantong kemiskinan diyakini dapat mendukung inisiatif strategis tersebut.

"Indonesia bukan hanya harus tumbuh tinggi tapi juga inklusif salah satunya dengan program penghapusan kemiskinan, baik yang ekstrem maupun kemiskinan biasa," ungkap Arief dalam kegiatan Diskusi Media: Penghapusan Kemiskinan Ekstrem di Banyuwangi yang merupakan rangkaian acara Journalist Journey PNM 2024.

Salah satu pihak yang diberikan amanat dalam mendukung aspek peningkatan pendapatan adalah PT Permodalan Nasional Madani (PNM). Melalui program PNM Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera), perempuan prasejahtera diberikan pembiayaan dan pendampingan usaha agar mampu berdaya dan keluar dari kemiskinan dan kemiskinan ekstrem.

PNM mengajak jurnalis untuk turut melihat langsung potret kemiskinan ekstrem yang ada di Banyuwangi. Sebagai informasi, di Banyuwangi sendiri angka kemiskinan ekstrem sudah mencapai 0.29% dimana Provinsi Jawa Timur 0.66% dan persentase Nasional 0.83%.

Para jurnalis diajak untuk berinteraksi langsung dengan lansia penerima program Rantang Kasih bernama Mbah Marinah, seorang nenek berusia 103 tahun dan pelaku UMKM penyedia konsumsi yang mendukung program Rantang Kasih. Rantang Kasih sendiri merupakan program pemberian makanan siap saji bergizi kepada lansia setiap hari.

Selain itu, pada kesempatan ini nasabah PNM Mekaar bernama Ibu Sa'adi juga menjadi tujuan kunjungan rombongan. Awalnya Ibu Sa'adi merupakan pencari sapu lidi di hutan yang tinggal di Dusun Telemungsari, Kalipuro, Banyuwangi. Di usianya yang sudah lanjut, Ia masih harus menjadi tulang punggung untuk mencukupi kebutuhan anak dan cucunya. Hingga akhirnya mengenal PNM Mekaar dan mengajukan pinjaman untuk membeli sayur pakis dari buruh tani di desa untuk selanjutnya dijual.

Berjuang dari nol, usaha Sa’adi kini melibatkan beberapa saudaranya untuk membantunya menyiapkan sayur pakis. Hasil usahanya mampu membawa cucunya duduk di bangku sekolah formal dan mencukupi kebutuhan keluarganya.

Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengungkapkan harapannya agar pemberian modal finansial, intelektual dan sosial lewat program PNM Mekaar dapat menjadi solusi bagi kelompok subsisten untuk menaikan taraf hidupnya. Pembiayaan berbasis kelompok diyakini dapat mendorong social re-engineering, meningkatkan peran anggota kelompok untuk saling mendukung kemajuan usaha.

PNM Ajak Jurnalis Tinjau Potret Kemiskinan Ekstrem di Banyuwangi

“Mereka yang naik kelas harus tetap ada di ekosistem ini. Kalau bisa yang besar menarik yang kecil,” ungkap Arief. Sistem kelompok merupakan cerminan dari budaya gotong royong masyarakat Indonesia sehingga penting bagi seluruh nasabah PNM Mekaar untuk selalu menjaga kekompakan.

Sejak diluncurkan pada tahun 2015, PNM telah memberikan pendampingan kepada lebih dari 20 juta ibu-ibu di seluruh Indonesia. Setelah bergabung dengan Holding Ultra Mikro, layanan inklusi keuangan yang diberikan semakin variatif.

“Sudah 1,7 juta nasabah PNM yang naik kelas lanjut ke BRI atau Pegadaian. 400 ribu ketua kelompok (nasabah PNM Mekaar) kita bantu jadi Agen BRILink Mekaar supaya pendapatan mereka bertambah,” tambahnya.

Arif Budimanta turut mengapresiasi program pemberdayaan PNM Mekaar dan upaya ibu-ibu untuk keluar dari kemiskinan. Menurutnya, keragaman anggota kelompok mendorong munculnya pembelajaran sehingga bisa bersama-sama memajukan kehidupan.

“Karena berbasis kelompok pesertanya beragam ada yang dari kelompok miskin ekstrem ada juga yang mungkin golongan menengah. Di sini terjadi pembelajaran. Yang sudah berani berusaha mereka yang berpendidikan menarik anggota kelompok lainnya,” jelas Arif.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper