Bisnis.com, JAKARTA – Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) memberikan restu atas aksi divestasi saham di PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) dengan nilai transaksi Rp12,82 triliun.
Jasa Marga telah menggelar RUPSLB secara daring pada Rabu (18/9/2024). Satu-satunya pembahasan dalam rapat tersebut adalah persetujuan atas aksi equity financing di JTT.
Berdasarkan keputusan rapat, pemegang saham menyetujui aksi korporasi tersebut dengan mengalihkan 30,18% saham di JTT senilai Rp12,82 triliun kepada PT Metro Pacific Tollways Indonesia Services, Warrington Investment Pte. Ltd. dan PT Margautama Nusantara.
Selain itu, rapat juga menyetujui perubahan struktur permodalan di PT JTT sebagai akibat penerbitan saham baru senilai Rp2,5 triliun, yang seluruhnya diambil bagian oleh PT Metro Pacific Tollways Indonesia Services (MPTIS).
Aksi korporasi ini membuat kepemilikan Jasa Marga di JTT terdilusi sebesar 3,82%. Akan tetapi, emiten BUMN pengelola jalan tol ini masih menggenggam 65% saham JTT.
Corporate Communication & Community Development Group Head JSMR, Lisye Octaviana, mengatakan meski menggandeng mitra strategis, Jasa Marga masih akan tetap mempertahankan posisi sebagai pemegang saham mayoritas di JTT dengan kepemilikan 65%.
Baca Juga
“Sehingga, masih memegang kendali penuh terhadap pengelolaan pengoperasian Jalan Tol Trans Jawa. Secara konsolidasi, PT JTT juga masih menjadi bagian dalam kelompok usaha Jasa Marga,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (19/9/2024).
Lisye menyampaikan bahwa strategi pendanaan dilakukan untuk mendapatkan sumber dana baru bersifat ekuitas, yang dalam jangka pendek akan digunakan untuk mengoptimalkan level struktur permodalan dan gearing ratio perusahaan.
Sementara itu, dalam jangka panjang, kebutuhan pendanaan akan terpenuhi serta kondisi capital structure dan gearing ratio Jasa Marga diyakini tetap dalam kondisi stabil.
“Hal ini akan memperkuat fundamental keuangan, membantu Jasa Marga dalam mencapai tujuan strategisnya dan juga sebagai bukti kepercayaan investor menjalin kerja sama strategis di bidang investasi jalan tol,” tutur Lisye.
Menurutnya, kerja sama investasi JTT merupakan inisiatif strategis JSMR dengan prospek bangkitan lalu lintas, pertumbuhan ekonomi, dan jaringan jalan di sepanjang koridor Tol Trans Jawa yang dalam jangka panjang memberikan nilai tambah bagi stakeholder.
Tol Trans Jawa juga dinilai memberikan efek berganda di berbagai sektor, terutama meningkatkan kelancaran distribusi logistik, pengembangan kawasan strategis seperti bandara, pelabuhan, industri, pariwisata, dan meningkatkan konektivitas di Pulau Jawa.
Di samping itu, volume lalu lintas Tol Trans Jawa terus bertumbuh dari tahun ke tahun dan memiliki peran penting di masyarakat, khususnya dalam mendukung mobilitas dalam arus mudik dan balik pada periode Lebaran ataupun Natal dan Tahun Baru.
“Dengan adanya kehadiran strategic partner, akan semakin meningkatkan nilai JTT yang juga memberikan dampak positif dalam peningkatan pelayanan kepada pengguna jalan,” kata Lisye.
---------------------------
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.