Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos Bakrie & Brothers (BNBR) Buka Suara soal Kuasi Reorganisasi

Direktur Utama PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR) Anindya Bakrie buka suara terkait dengan langkah perseroan menempuh kuasi reorganisasi.
Direktur Utama dan CEO PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) Anindya Bakrie di di Grand Ballroom, The Ritz-Carlton Hotel, Pacific Place, Sabtu (2/9/2023). JIBI/Akbar Evandio
Direktur Utama dan CEO PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) Anindya Bakrie di di Grand Ballroom, The Ritz-Carlton Hotel, Pacific Place, Sabtu (2/9/2023). JIBI/Akbar Evandio

Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Utama PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR) Anindya Bakrie buka suara terkait dengan langkah perseroan menempuh kuasi reorganisasi. Bagaimana rencana emiten Grup Bakrie itu ke depan? 

Ditemui Bisnis di sela-sela Indonesia Sustainability Forum (ISF) 2024, Anindya menyampaikan rasa syukur atas rampungnya proses kuasi reorganisasi perseroan. 

Seperti diketahui, BNBR mengumumkan telah menyelesaikan proses kuasi reorganisasi dengan menghapus defisit ekuitas senilai Rp19,5 triliun. Defisit ekuitas senilai Rp19,5 triliun itu yang berasal dari nilai akumulasi laba rugi BNBR pada periode 2011 sampai dengan 2023.

Proses kuasi reorganisasi BNBR dimulai dengan persetujuan pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 21 Juni 2024. Proses itu berlanjut setelah tidak ada kreditur BNBR yang mengajukan sanggahan atau keberatan atas aksi korporasi tersebut. 

Anindya mengatakan untuk dapat melaksanakan kuasi reorganisasi BNBR harus memenuhi sejumlah persyaratan yang diatur oleh regulator. Sedikitnya ada tiga syarat utama, yakni perseroan sudah membukukan laba dalam beberapa tahun terakhir, ada going concern di masa depan, dan struktur permodalan yang baik.

Putra Aburizal Bakrie itu juga memaparkan tiga keuntungan yang dialami oleh BNBR atas pelaksanaan kuasi reorganisasi. Pertama, BNBR bisa lebih fleksibel untuk melakukan penggalangan dana (fundraising).

Kedua, kami bisa membayar dividen,” ucapnya kepada Bisnis, akhir pekan lalu. 

Ketiga, lanjut Anindya, BNBR dapat melanjutkan progres pertumbuhan perseroan.

“Saya tinggal melanjutkan dan mengisinya dengan pertumbuhan yang berkualitas. Saya rasa di bidang sustainability itu bisa menjadi suatu peluang besar,” imbuh Anindya. 

Saat ini, lanjutnya, BNBR terus mengembangkan lini usaha yang terkait dengan ekonomi berkelanjutan. Lini bisnis itu dijalankan dengan mengembangkan industri kendaraan listrik, terutama bus dan motor listrik—melalui anak usaha PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR). 

“Ke depannya, mudah-mudahan bukan hanya bus tapi bisa juga truk listrik dengan jumlah yang lebih banyak. Dan siapa tahu kami punya brand sendiri, VKTR itu sebagai brand kebanggaan Indonesia yang nantinya bisa ekspor,” kata Anindya. 

Di sisi kinerja keuangan, BNBR membukukan kenaikan pendapatan selama periode 2011-2023 dengan CAGR sebesar 16,24%. BNBR juga membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk masing-masing sebesar Rp63,67 miliar pada 2021, Rp266,13 miliar pada 2022 dan Rp237,46 miliar pada 2023.

“Rata-rata 3 tahun atas laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk adalah sebesar Rp189,09 miliar,” kata Direktur BNBR Roy Hendrajanyo M. Sakti.

Dia mengatakan, terdapat lima tujuan dari kuasi yang dilakukan oleh BNBR. Pertama, berkaitan dengan perbaikan neraca keuangan yang menunjukkan saldo laba tanpa dibebani defisit masa lampau. 

Kedua, memperbaiki struktur ekuitas Perseroan dengan mengeliminasi akumulasi rugi (defisit) dengan menggunakan komponen ekuitas lain seperti agio saham, selisih transaksi dengan pihak non pengendali dan penurunan modal saham.

Ketiga, dengan kondisi neraca keuangan yang menunjukkan nilai sekarang tanpa dibebani defisit masa lampau, perseroan diharapkan akan lebih mudah memperoleh pendanaan, jika diperlukan, dalam rangka pengembangan usaha.

Keempat, dengan tidak adanya saldo defisit, maka akan dapat memberikan dampak positif bagi para pemegang saham karena perseroan dapat membagi dividen sesuai dengan peraturan yang berlaku, termasuk Undang-undang Perseroan Terbatas [UUPT],” kata dia. 

Dia berharap kuasi reorganisasi itu bisa meningkatkan minat dan daya tarik investor untuk memiliki saham perseroan. Sebelumnya, BNBR telah menyelesaikan restrukturisasi sebagian besar kewajiban perseroan terhadap kreditur. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper