Bisnis.com, JAKARTA — Sejalan dengan strategi diversifikasi usaha di luar produksi rokok, PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) tengah menyiapkan konstruksi jalan tol Kediri—Tulungagung.
Jalan tol Kediri—Tulungagung merupakan salah satu proyek kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) atas prakarsa badan usaha (unsolicited). Tol sepanjang 44,17 kilometer (km) ini membutuhkan investasi Rp9,92 triliun.
Pembangunan tol yang diprakarsai oleh GGRM ini memiliki masa konsesi selama 50 tahun. Adapun, badan usaha jalan tol (BUJT) yang bakal mengelola nantinya adalah PT Surya Sapta Agung Tol.
Direktur GGRM Istata Taswin Siddharta bersama Direktur & Corporate Secretary GGRM Heru Budiman melalui keterangannya dalam paparan publik menyebutkan perusahaan dalam proses pembebasan lahan terkait proyek tol.
“Kami masih dalam proses pembebasan lahan dan perencanaan untuk memulai konstruksi dalam beberapa bulan ke depan,” paparnya, mengutip keterangan tertulis di laman Bursa Efek Indonesia (BEI) dikutip Rabu (4/9/2024).
Jalan tol Kediri—Tulungagung sepanjang 44,17 km ini terdiri atas akses Bandara Dhoho di Kediri sepanjang 6,82 km, dan main road sepanjang 37,35 km termasuk jalan akses.
Istata Taswin Siddharta mengatakan saat ini bandara Dhoho telah melayani penerbangan reguler dari Kediri ke Jakarta, dan dari Kediri ke Balikpapan.
Rencananya, penerbangan untuk umrah bisa segera dieksekusi akhir 2024. Hanya saja, perseroan mesti menyiapkan sejumlah hal untuk menjalankan rencana tersebut.
“Penerbangan umrah akhir tahun ini dan awal tahun depan tapi itu membutuhkan pengerjaan lebih lanjut dan waktu juga,” kata Istata.
Seperti diketahui, GGRM mengendalikan Bandara Dhoho lewat anak usaha PT Surya Dhoho Investama (SDHI). Sampai awal tahun ini, GGRM telah menyuntikkan modal mencapai Rp15 triliun ke SDHI untuk pengembangan Bandara Dhoho.
“Saat ini, kami masih menggunakan dana internal untuk funding proyek-proyek tersebut, walaupun tidak tertutup kemungkinan tambahan dana dari perbankan atau partner lain,” katanya.