Bisnis.com, JAKARTA— Nilai transaksi saham pada perdagangan hari ini, Rabu (28/8/2024), menembus Rp100 triliun terdorong oleh transaksi jumbo saham PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) di pasar negosiasi.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), nilai transaksi perdagangan pada Rabu (28/8/2024) sebesar Rp116,03 triliun. Jumlah itu jauh lebih tinggi dibandingkan dengan nilai transaksi perdagangan hari sebelumnya Rp10,76 triliun.
Lebih terperinci, BEI mencatat volume perdagangan saham pada hari ini mencapai 25,54 miliar saham dengan frekuensi sebanyak 1,26 juta kali.
Nilai dan volume transaksi terbesar terjadi pada saham BYAN. Saham emiten batu bara milik Low Tuck Kwong itu ditransaksikan sebanyak 7,33 miliar saham atau senilai Rp101,95 triliun.
Jumlah itu termasuk transaksi saham BYAN di pasar non-reguler yang tercatat sebesar Rp101,84 triliun sebanyak 7.333.333.700 saham yang dilakukan dalam 1 kali transaksi.
Dengan demikian, transaksi saham BYAN dilaksanakan pada level Rp13.851 per saham. Di lantai bursa, saham BYAN ditutup menguat 575 poin atau 3,45% ke level Rp17.225 pada akhir perdagangan Rabu (28/8/2024).
Baca Juga
Dibandingkan dengan total saham BYAN yang tercatat di BEI sebanyak 33,33 miliar, transaksi itu setara dengan 21,99%. Sebagai informasi, hingga 31 Juli 2024, sebanyak 61,14% saham BYAN dimiliki langsung oleh Low Tuck Kwong sebagai pemegang saham pengendali.
Selain BYAN, saham yang ditransaksikan dengan nilai lebih dari Rp1 triliun pada perdagangan hari ini, ialah PT Mandala Multifinance Tbk. (MFIN) Rp1,63 triliun, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) Rp1,48 triliun, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) senilai Rp1,22 triliun.
Di sisi lain, BEI mencatat investor asing pada hari ini membukukan beli bersih Rp2,09 triliun. Alhasil, akumulasi net buy asing secara year-to-date (YtD) mencapai Rp15,1 triliun atau sekitar US$976,16 juta.