Bisnis.com, JAKARTA - Ekspektasi kebijakan moneter yang longgar makin menguat jelang Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pekan ini. Sejumlah saham di sektor-sektor seperti properti hingga transportasi diramal akan terdorong.
Sebagaimana diketahui, bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed masih menahan suku bunga acuan di kisaran 5,25%-5,5%, dan mengisyaratkan akan memangkas suku bunga pada September 2024. Sementara itu, Bank Indonesia juga menahan suku bunga acuan di level 6,25%.
Analis Kiwoom Sekuritas Vicky Rosalinda mengatakan kebijakan longgar The Fed kemudian akan diikuti oleh BI. Ekspektasi tersebut akan mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
"Menurut kami yang dapat terdorong positif dari sentimen suku bunga juga yaitu sektor properti, sektor teknologi, sektor consumer dan sektor tranportasi," katanya kepada Bisnis.com, Selasa (20/8/2024).
Sebelumnya, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan sinyal penurunan suku bunga The Fed memang makin kuat. "Investor mengakumulasikan saham di sektor infrastruktur, keuangan, industri, transportasi, properti, dan cyclical sector," katanya.
Sejauh ini, tingginya suku bunga acuan telah menggerus daya beli masyarakat. Apabila suku bunga acuan turun, akan meningkatkan permintaan domestik.
Baca Juga
Mirae Asset Sekuritas menyematkan sejumlah saham sebagai pilihan, di antaranya deretan bank jumbo PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri Persero (BMRI), serta PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI).
BBCA direkomendasikan maintain buy dengan target harga Rp10.650. BBRI direkomendasikan accumulative buy dengan target harga Rp5.050. Lalu, BMRI direkomendasikan accumulative buy dengan target harga Rp6.750.
Kemudian, saham pilihan lainnya ada PT Astra International Tbk. (ASII) yang direkomendasikan accumulative buy dengan target harga Rp4.640. Ada pula saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) yang direkomendasikan accumulative buy dengan target harga Rp1.565.
Adapun, Phintraco Sekuritas menyebut pasar perlu mewaspadai potensi sell-on-news pada IHSG saat pengumuman hasil RDG BI pada Rabu (21/8/2024).
Menurut riset Phintraco Sekuritas, antisipasi pemangkasan suku bunga The Fed mendorong berlanjutnya penguatan nilai tukar rupiah.
Sentimen pasar mengharapkan dovish tone dari BI pasca RDG di Rabu (21/8/2024) pekan ini. Bahkan, spekulasi pemangkasan suku bunga acuan BI sebesar 25 basis poin (bps) dalam RDG tersebut mulai mencuat.
Phintraco Sekuritas memberikan rekomendasi saham bagi investor untuk mencermati PT Gudang Garam Tbk. (GGRM), PT H.M. Sampoerna Tbk. (HMSP), PT Wismilak Inti Makmur (WIIM), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP), PT Bank Jago Tbk. (ARTO), dan PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) pada perdagangan hari ini.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.