Bisnis.com, JAKARTA -- Saham emiten BUMN PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) menjadi salah satu saham yang masuk ke dalam Indeks MSCI Small Cap untuk periode terbaru. Antam menyampaikan akan terus fokus mengoptimalkan kinerja operasional.
Corporate Secretary Antam Syarif Faisal Alkadrie menjelaskan dengan masuknya ANTM ke dalam indeks MSCI Small Cap ini, pada prinsipnya ANTM akan senantiasa mengoptimalkan kinerja operasional dan keuangan agar dapat memberikan kontribusi positif bagi seluruh pemegang saham, pemangku kepentingan, masyarakat, dan negara.
"Antam akan terus berfokus pada strategi pengembangan basis pelanggan di dalam negeri terutama pada produk emas, bijih nikel, dan bauksit," kata Syarif, Rabu (14/8/2024).
Dia melanjutkan untuk mendorong kinerja, ANTM secara konsisten melakukan pengelolaan biaya yang cermat di seluruh lini operasi, menjaga cash cost agar tetap kompetitif dan efisien, serta terus melakukan inovasi bisnis di seluruh lini bisnis perusahaan.
Sebagaimana diketahui, ANTM menjadi salah satu dari lima konstituen baru dalam Indeks MSCI Small Cap. Perusahaan lain yang juga masuk ke dalam indeks ini adalah PT Vale Indonesia Tbk. (INCO), PT Cisarua Mountain Dairy Tbk. (CMRY), PT MD Entertainment Tbk. (FILM), dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA).
Sebagaimana diketahui, MSCI merupakan perusahaan penyedia indeks saham dan obligasi yang sudah terkenal di seluruh dunia. Secara tidak langsung, MSCI berguna untuk mengukur kinerja pasar di sebuah wilayah yang sudah ditetapkan sesuai dengan standar perhitungan MSCI.
Secara teoritis, ketika suatu saham masuk indeks MSCI, hal ini menandakan peningkatan likuiditas dan perubahan persepsi pasar terhadap saham tersebut.
Inklusi dalam indeks global seperti MSCI memberi sinyal positif kepada investor internasional dan domestik, menunjukkan bahwa saham tersebut telah memenuhi standar tertentu dalam hal kinerja dan stabilitas.
Prospek Saham ANTM Dibayangi Harga Logam
Mengenai prospeknya, Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Martha Christina melihat saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) dan PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) masih berada dalam satu sektor. Akan tetapi, apabila melihat penurunan harga nikel, hal tersebut membuat prospek INCO dan ANTM menjadi kurang menarik.
"Harga nikel di bawah US$18.000 itu kurang menarik. Saham ANTM dan INCO masih belum menarik, menunggu kenaikan harga," tutur Martha.
Sementara itu, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan secara teknikal, saham ANTM berada dalam posisi sideways. Hal ini bisa dimanfaatkan investor untuk melakukan accumulative buy.
"Target terdekat pada Rp1.350 per saham," tutur Nafan.
Sementara itu, untuk jangka menengah jika terjadi penguatan berkelanjutan, maka menurutnya saham ANTM akan menguji level resistance di Rp1.405 hingga Rp1.495 per saham.
--------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.