Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top 5 News BisnisIndonesia.id: Iklim Baik IPO hingga Dana Produktif Pinjol

Iklim baik IPO hingga dana produktif fintech menjadi berita  pilihan editor BisnisIndonesia.id yang terangkum dalam Top 5 News.
Top 5 News. Sumber: Canva
Top 5 News. Sumber: Canva

Bisnis, JAKARTA—Sejumlah sekuritas melihat potensi perbaikan kinerja pasar saham yang akan membawa dampak positif ke aksi IPO.

Iklim baik IPO hingga dana produktif fintech menjadi berita  pilihan editor BisnisIndonesia.id yang terangkum dalam Top 5 News edisi Senin (22/7/2024). Berikut selengkapnya:

1.Berharap Iklim Baik bagi IPO

Sejumlah perusahaan sekuritas melihat bahwa paruh kedua 2024 menawarkan prospek positif bagi aksi penggalangan dana melalui penerbitan saham perdana kepada public (initial public offering/IPO).

Presiden Direktur KGI Sekuritas Antony Kristanto mengatakan bahwa kinerja pasar saham pada semester II/2024 memiliki prospek positif. Tanda-tanda penguatan di pasar saham pun telah terlihat.

Oleh karena itu, dia akan membawa setidaknya empat perusahaan anyar dengan aset kecil hingga menengah ke Bursa. 

"Satu perusahaan di papan akselerasi, perusahaan kimia," ujar Antony di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (19/7/2024).

Antony menuturkan pihaknya memilih untuk membawa IPO di semester II/2024 karena melihat pasar modal Indonesia berada dalam kondisi bersiap untuk bullish. Antony melanjutkan kondisi bullish pada pasar modal Indonesia bakal lebih terasa pada 2025.

Dia menyebut investor pada tahun ini masih melihat kebijakan ekonomi kabinet pemerintahan baru. Namun, dia menyebut sisa tahun ini masih ada peluang positif bagi aksi IPO di Tanah Air. Sebagaimana diketahui, KGI Sekuritas pada tahun lalu membawa beberapa perusahaan melantai di BEI. Perusahaan-perusahaan tersebut seperti PT Informasi Teknologi Indonesia Tbk. (JATI) dengan nilai emisi Rp65,25 miliar, hingga PT Multi Garam Utama Tbk. (FOLK) dengan nilai emisi Rp57 miliar.

Senada, Direktur PT Panin Sekuritas Tbk. (PANS) Prama Nugraha mengatakan kondisi ekonomi dan pasar global yang menantang menjadi pertimbangan perusahaan melakukan IPO. Dalam kondisi suku bunga tinggi, perusahaan mengkaji ulang strategi pendanaan yang tepat.

"Harapannya, pada semester II/2024 The Fed merealisasikan pemangkas­an suku bunga sehingga market lebih bullish," katanya, Selasa (2/7/2024).

Pada semester II/2024, PANS menargetkan memboyong dua perusahaan IPO.

2.Menerka Prospek Pasar Industri Fesyen Tanah Air Makin Menggeliat

Industri fesyen Tanah Air terus mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Penjualan produk fesyen menempati posisi kedua dalam kategori produk terlaris di platform online. Data menunjukkan nilai transaksi produk fesyen naik 25% dari tahun 2021 ke tahun 2022.

Sementara pasar daring sampai 2023 masih menjadi pilihan sebagian besar masyarakat Indonesia untuk berbelanja. Berdasarkan Consumer Report Indonesia 2023 dari Standard Insights, sebanyak 24,11% masyarakat Indonesia berbelanja online setidaknya satu kali dalam sebulan. Lalu terdapat pula sebanyak 4,05% masyarakat yang berbelanja daring setiap hari.

Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa secara keseluruhan, produk yang paling banyak dibeli secara daring adalah produk fashion atau mode yang mencakup pakaian hingga alas kaki sebesar 70,13% masyarakat memilih kategori produk ini sebagai produk yang sering dibeli secara daring.

Berdasarkan data sektor ekonomi kreatif berhasil menyumbangkan Rp1300 triliun kepada produk domestik bruto (PDB) Indonesia ada tahun 2023. Dari jumlah tersebut subsektor fesyen menempati peringkat kedua setelah kuliner, yaitu menyumbang sebesar 17% dari sumbangan ekonomi kreatif. Lalu sektor ekonomi kreatif berdampak pada 25 juta lapangan kerja.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menuturkan terdapat kontribusi besar sektor fesyen dalam nilai ekspor ekonomi kreatif Indonesia. Pada 2022, sektor fesyen mencatat total nilai ekspor sebesar US$16,5 miliar dan menjadikannya penyumbang terbesar di antara sektor-sektor ekonomi kreatif lainnya.

“Kontribusi nilai ekspor terbesar di sektor ekonomi kreatif adalah fesyen dengan total US$16,5 miliar di tahun 2022,” ujarnya dikutip Antara, Minggu (21/7/2024).

Dia mendorong para pelaku ekonomi kreatif untuk terus meningkatkan kualitas produk fesyen. Menurutnya, peningkatan kualitas produk adalah kunci untuk mencapai kesuksesan dan membawa Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2045.

Dengan pencapaian ini, sektor fesyen Indonesia tidak hanya menunjukkan potensinya dalam menciptakan lapangan kerja tetapi juga sebagai kontributor utama dalam perekonomian nasional melalui nilai ekspor yang signifikan. Terlebih, industri fesyen Indonesia memegang peran penting sebagai pemasok global mengingat 70% produksi Indonesia diekspor.

3.Mampukah Harga Emas Tembus Rekor Lagi?

Harga komoditas logam mulia telah mendekati target awal di level US$2.500 per troy ounce. Situasi tersebut memungkinkan adanya aksi ambil untung atau profit taking oleh para investor.

Harga emas global pada pekan depan diwarnai sejumlah sentimen seperti rilis data-data ekonomi Amerika Serikat (AS). Sebelumnya, harga emas batangan mencapai rekor tertinggi sepanjang masa di US$2.483,60 pada Rabu (17/7/2024). Mengutip data Bloomberg pada Minggu (21/7/2024), harga emas spot turun 1,81% menjadi US$2.400,83 per troy ounce.

Sementara itu, harga emas berjangka Comex New York Exchange AS kontrak Desember 2024 melemah 2,34% ke level US$2.446,8 per troy ounce.  Analis Komoditas Lukman Leong mengatakan pada pekan depan harga emas cenderung rentan aksi ambil untung atau profit taking oleh investor. Pasalnya, harga emas sudah tidak jauh dari target awal di level US$2.500. 

“Perlu ada insentif baru, data-data ekonomi lemah dari Amerika Serikat [AS] yang lebih banyak untuk emas bisa melanjutkan rally di atas US$2.500 per troy ounce,” ujar Lukman kepada Bisnis, dikutip pada Minggu (21/7/2024).

Lebih lanjut dia mengatakan pada pekan depan, data penting yaitu pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal II/2024 akan menjadi perhatian utama. Angka-angka yang lebih lemah akan memberikan dorongan baru pada harga emas.

4.Prospek Pasar Hunian Mewah Masih Menarik dan Bertahan

Permintaan hunian premium di Jabodetabek terus mengalami kenaikan dalam beberapa tahun terakhir. Kenaikan permintaan rumah mewah ini tak terdampak efek pelemahan nilai tukar rupiah dan tekanan daya beli.

Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia Syarifah Syaukat menuturkan merujuk data dari The Wealth Report 2024, pertumbuhan Ultra High Networth Individuals (UHNWI) di Indonesia mencapai 4,2% (YoY) di tahun 2023, lebih tinggi dibanding pertumbuhan dari Regional Asia di tahun yang sama yaitu hanya 2,6% (YoY).

Adapun salah satu proyek investasi yang diminati oleh UHNWI dari Indonesia yakni berasal dari safe haven country. Para investor pun cenderung akan melakukan investasi di living sectors dimana salah satunya termasuk berkaitan dengan hunian baik untuk tinggal maupun untuk investasi.

Adapun UHNWI merupakan crazy rich yang memiliki kekayaan bersih lebih dari US$30 juta atau ekuivalen Rp447,1 miliar. 

“Dalam riset tersebut juga diketahui bahwa dengan US$1 juta, para investor dapat membeli hunian premium di Jakarta dengan luas sekitar 350 meter persegi. Jakarta menjadi salah satu wilayah di Indonesia yang bisa dibilang menggiurkan karena memiliki harga hunian premium paling menarik dan prospektif daripada kota-kota lain di Asia Pasifik,” ujarnya dikutip Minggu (21/7/2024).

5.Mencari Peluang Kucuran Dana Produktif Lewat Fintech Lending Lebih Deras

Peningkatan batas maksimum pendanaan dalam platform pinjaman online atau peer-to-peer  (P2P) lending  diharapkan dapat meningkatkan pinjaman ke sektor produktif.

Meski perlu diingat peningkatan batas maksimum pendanaan ini harus diiringi dengan langkah-langkah untuk memperkuat mitigasi risiko dan meningkatkan selektivitas dari pemberi pinjaman.

Mengingat pembiayaan online melalui P2P lending untuk sektor produktif terhitung minim, bahkan trennya terus mengecil dari Januari hingga Mei 2024. Untuk itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berencana meningkatkan batas maksimum, yang sebelumnya sebesar Rp2 miliar.

Ketua Umum Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI), Entjik S. Djafar menyebut tentunya industri menyambut postif rencana tersebut. “Hal ini tentunya akan sangat membantu peningkatan pembiayaan pada sektor UMKM, di mana saat ini banyak kebutuhan di angka tersebut,” kata Entjik kepada Bisnis, Kamis (18/07/2024).

Untuk, lanjutnya, penyelenggara P2P lending juga mempersiapkan alat analisa untuk melakukan mitigasi risiko yang lebih baik.OJK mencatat penyaluran pinjaman online ke sektor produktif makin merosot porsinya. Pada Februari  hingga Mei 2024 berturut-turut semakin kecil, yakni 45,52%, 33,61%, 31,86%, menjadi hanya 31,52%.

Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda memandang ada beberapa masalah yang menjadi penyebab pembiayaan produktif terus menurun. Pertama, risiko peminjaman dana ke badan usaha lebih tinggi dibandingkan pinjaman ke perorangan.Dia mengutip catatan OJK, bahwa tingkat gagal bayar badan usaha menyentuh angka 8%, sedangkan perorangan hanya 2%. Artinya, risiko peminjaman di badan usaha lebih tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : BisnisIndonesia.id

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper