Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lo Kheng Hong Bakal Tindak Penipuan Investasi Saham Atas Namanya

Lo Kheng Hong akan tempuh jalur hukum soal penipuan investasi yang mengatasnamakan dirinya.
lo kheng hong anjt
lo kheng hong anjt

Bisnis.com, JAKARTA — Investor kawakan Lo Kheng Hong mengatakan akan menempuh jalur hukum terkait penipuan investasi yang mengatasnamakan dirinya. Sebab hal itu berpotensi menimbulkan banyak korban di kalangan investor.

Pria yang akrab disapa Pak Lo itu mengaku tak akan segan untuk melaporkan oknum penipu tersebut kepada pihak berwajib, jika aksi penipuan itu terus dilanjutkan dan semakin merugikan masyarakat.

"Kalau [penipuan itu] semakin masif dan merugikan masyarakat tentu saya akan laporkan kepada pihak berwajib," ujar Lo Kheng Hong saat dihubungi Bisnis, dikutip Sabtu (6/7/2024).

Berdasarkan pantauan Bisnis, modus penipuan yang dilakukan oknum penipu tersebut mengatasnamakan Lo Kheng Hong, kemudian mengirim pesan melalui media sosial Facebook maupun Instagram kepada calon korban dengan iming-iming akan dijanjikan return fantastis dalam investasi saham. 

Selanjutnya, calon korban akan diarahkan untuk masuk ke sebuah grup WhatsApp (WA) berkedok kelas investasi saham yang mengatasnamakan Lo Kheng Hong. Namun, praktiknya dilakukan secara ilegal dan berpotensi menimbulkan kerugian finansial bagi korbannya di kemudian hari. 

Lo Kheng Hong yang kerap dijuluki Warren Buffett Indonesia itu pun menegaskan bahwa dirinya tidak pernah membuka kelas maupun grup WhatsApp untuk berinvestasi saham. Dia juga mengimbau para investor agar tidak terjebak penipuan tersebut.

"Sekarang banyak beredar Grup WA yang mengatasnamakan saya, dengan ini saya beritahukan bahwa saya tidak punya grup WA untuk investasi saham," tegasnya.

Sejauh ini, belum diketahui berapa jumlah korban maupun kerugian yang ditimbulkan dari aksi penipuan investasi yang mengatasnamakan Lo Kheng Hong tersebut.

Kasus Penipuan Influencer Ahmad Rafif

Pada saat bersamaan dengan maraknya penipuan investasi yang mengatasnamakan Lo Kheng Hong, ada juga kasus influencer bernama Ahmad Rafif Raya yang terindikasi melakukan praktik investasi ilegal dan gagal mengelola dana investasi Rp71 miliar. Diketahui, Ahmad Rafif merupakan founder dari PT Waktunya Beli Saham.

Sekretariat Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas Pasti) OJK Hudiyanto mengatakan Satgas Pasti telah menghentikan kegiatan yang dilakukan oleh Ahmad Rafif Raya. 

Dia terindikasi melanggar ketentuan Pasal 237 Undang-Undang tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK) dalam melakukan penawaran investasi, penghimpunan dan pengelolaan dana masyarakat tanpa izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

“Rafif adalah pengurus dan pemegang saham dari PT Waktunya Beli Saham. PT Waktunya Beli Saham tidak memiliki izin usaha dari OJK sebagai Manager Investasi dan Penasihat Investasi,” tulis Hudiyanto dalam keterangan resmi dikutip Sabtu (6/7).

Diketahui, Ahmad Rafif Raya memiliki izin sebagai Wakil Manajer Investasi (WMI) dan Wakil Perantara Pedagang Efek (WPPE). WMI dan WPPE bertindak mewakili kepentingan Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan usaha sebagai Manajer Investasi dan Perantara Pedagang Efek. 

Padahal, kedua izin tersebut bukan merupakan izin untuk menawarkan investasi, menghimpun atau mengelola dana masyarakat atas nama pribadi atau perorangan. Satgas Pasti juga telah memerintahkan Ahmad Rafif untuk menghentikan aktivitas investasi serta bertanggung jawab atas kerugian para pihak yang menitipkan dana serta mengembalikan dana yang telah dititipkan. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper