Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RUPST Deltamas (DMAS) Tak Bagi Dividen Final, Pengurus Dirombak

RUPST Pengembang kawasan Kota Deltamas, Puradelta Lestari memutuskan tidak membagikan dividen final tahun buku 2023.
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Senin (10/6/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Senin (10/6/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pengembang kawasan Kota Deltamas, PT Puradelta Lestari Tbk. (DMAS) memutuskan tidak menebar dividen final sekaligus merombak susunan pengurus perusahaan. 

Direktur dan Sekretaris Perusahaan Puradelta Lestari, Tondy Suwanto, mengatakan RUPST memutuskan pembagian dividen sebesar Rp578 miliar atau Rp12 per saham, yang telah ditebar sebagai dividen interim pada 28 Desember 2023. 

Selain membahas penggunaan laba bersih 2023, rapat juga menyepakati perubahan susunan dewan direksi dan komisari perseroan. Dari jajaran direksi, Hermawan Wijaya resmi mundur dari kursi direktur dan digantikan oleh Monik William. 

“Perseroan juga telah menerima baik pengunduran diri Teky Mailoa serta Takefumi Nishikawa dari jabatannya masing-masing selaku Wakil Presiden Komisaris,” ujar Tondy dalam keterangan resmi yang dikutip pada Selasa (11/6/2024). 

Rapat kemudian menyetujui pengangkatan Hermawan Wijaya dan Masayoshi Hirose masing-masing sebagai Wakil Presiden Komisaris perseroan yang baru. 

Selain menggelar RUPST, Puradelta juga menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang menyepakati penambahan jenis kegiatan usaha pada anggaran dasar perseroan mengikuti Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2020.

Dari sisi kinerja, hingga kuartal I/2024, DMAS mengantongi marketing sales sebesar Rp560 miliar atau sekitar 31% dari target sepanjang tahun ini yakni Rp1,81 triliun.

Tondy mengatakan bahwa capaian marketing sales atau prapenjualan tersebut ditopang oleh segmen industri, yang sepanjang tiga bulan pertama tahun ini telah terjual 18 hektar.

Dia menjelaskan pusat data atau data center masih menjadi kontributor utama penjualan lahan industri dengan porsi lebih dari 50%. Hal ini didorong oleh perkembangan teknologi informasi, penetrasi internet, hingga euforia pemanfaatan kecerdasan buatan.

“Dari sekitar 90 hektar permintaan lahan industri pada tahun 2024 ini, sekitar separuhnya berasal dari sektor data center,” ungkap Tondy.

Berikut susunan dewan komisaris dan direksi perseroan terbaru:

Direksi 

Presiden Direktur: Hongky Jeffry Nantung 

- Wakil Presiden Direktur: Atsushi Uehara

- Direktur: Monik William 

- Direktur: Tondy Suwanto

 

Komisaris

- Presiden Komisaris: Muktar Widjaja

- Wakil Presiden Komisaris: Hermawan Wijaya 

- Wakil Presiden Komisaris: Masayoshi Hirose

- Komisaris: Seiji Itagaki

- Komisaris Independen: Teddy Pawitra 

- Komisaris Independen: Susiyati Bambang Hirawan

-----

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

------------------------------

 

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper