Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OJK: 81 Perusahaan Antre IPO, Incar Dana Rp11,85 Triliun

OJK menyebut ada 81 calon emiten siap IPO di Bursa dengan mengincar dana Rp11,85 triliun.
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (9/8/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (9/8/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan ada 81 calon emiten yang siap untuk untuk melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Calon emiten yang antre IPO di Bursa tersebut mengincar dana IPO total sebesar Rp11,85 triliun. 

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi mengatakan, penghimpunan dana di pasar modal masih dalam tren yang positif, tercatat nilai penawaran umum sebesar Rp86,92 triliun dari IPO saham, obligasi dan rights issue. Adapun, tercatat sebanyak 18 emiten baru yang melantai di Bursa per 31 Mei 2024.

"Sementara itu, masih terdapat 141 pipeline penawaran umum dengan perkiraan nilai indikatif sebesar Rp56,92 triliun," ujar Inarno dalam Konferensi Pers RDK Bulanan, Senin (10/6/2024).  

Secara terperinci, OJK mencatat nilai penggalangan dana dari 81 calon emiten yang antre IPO tersebut sebesar Rp11,85 triliun. Selanjutnya, ada penawaran umum terbatas atau PUT sebanyak 12 penawaran, dengan nilai indikatif Rp6,04 triliun.

Berikutnya, penawaran efek bersifat utang dan sukuk (EBUS) sebanyak 10 penawaran dengan nilai indikatif Rp10,06 triliun, serta PUB EBUS Tahap I, II, dan seterusnya sebanyak 38 penawaran dengan nilai indikatif Rp28,97 triliun.  

Alhasil, dengan jumlah pipeline tersebut, potensi penghimpunan dana di pasar modal sebesar Rp56,92 triliun. Sementara itu, OJK menetapkan target penawaran umum sebesar Rp200 triliun sepanjang 2024.

Sementara itu,  Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan ada 8 calon emiten dengan aset jumbo yang antre untuk meraup pendanaan di pasar modal. Totalnya, ada 37 calon emiten yang berada dalam antrean atau pipeline IPO BEI per 31 Mei 2024.  

Berdasarkan data pipeline BEI, sebagian besar calon emiten yang antre dalam pipeline IPO itu memiliki aset berskala menengah. Kemudian, ada 8 perusahaan dengan aset skala besar di atas Rp250 miliar yang antre IPO, sedangkan 5 perusahaan lainnya memiliki aset skala kecil di bawah Rp50 miliar.   

Sementara itu, 24 perusahaan lainnya memiliki aset skala menengah di antara Rp50 miliar hingga Rp250 miliar yang masih antre untuk listing di Bursa.     

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, hingga Jumat (31/5) ada sebanyak 24 emiten yang telah mencatatkan saham di BEI dengan dana dihimpun sebesar Rp3,88 triliun.

Menilik sektornya, perusahaan dari sektor consumer non-cylicals mendominasi dengan total 9 perusahaan, disusul sektor industrial sebanyak 6 perusahaan, sektor consumer cyclicals sebanyak 5 perusahaan, serta calon emiten di sektor teknologi sebanyak 4 perusahaan.

Selanjutnya, disusul sektor properti dan real estate 3 perusahaan, sektor healthcare 3 perusahaan, energi, dan basic material masing-masing 2 perusahaan, serta finansial, infrastruktur dan transportasi logistik masing-masing 1 perusahaan.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper