Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pilah-pilih Saham Defensif di Tengah Outflow Asing yang Deras

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang masih mengalami derasnya outflow asing menyimpan beberapa potensi pada saham-saham defensif.
Karyawan beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (21/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (21/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang masih mengalami derasnya outflow asing menyimpan beberapa potensi pada saham-saham defensif.

Dalam pekan lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan tajam sebesar 3,48% di titik terendahnya pada level 6.959,23 sebelum akhirnya ditutup dengan pelemahan sebesar 0,90% atau turun 63,41 poin ke angka 6.970,74 pada akhir perdagangan, Jumat, 31 Mei 2024.

Community Lead Indo Premier Sekuritas Angga Septianus, menjelaskan bahwa penurunan IHSG disebabkan oleh sejumlah sentimen negatif yang mempengaruhi pasar. Tiga sentimen utama yang disebut Angga adalah inflasi PCE di AS, kondisi geopolitik Timur Tengah, dan outflow asing di IHSG. 

Inflasi PCE tahunan di AS stabil di 2,7% pada April 2024, sesuai dengan perkiraan pasar. Konflik yang terus memanas di Timur Tengah juga menjadi faktor yang menurunkan minat investor terhadap aset berisiko seperti saham. 

Selain itu, outflow asing di IHSG, terutama di saham-saham perbankan, disebabkan oleh melemahnya rupiah yang kembali di atas Rp16.200, potensi inflasi yang belum bisa turun ke angka 2%, dan kondisi geopolitik Timur Tengah yang semakin memburuk.

Angga menyarankan para investor untuk beralih ke saham-saham defensif dengan kinerja yang membaik sebagai strategi menghadapi arus keluar modal asing. Saham defensif cenderung lebih stabil dalam kondisi pasar yang bergejolak. Salah satu saham yang direkomendasikan adalah UNVR, yang memiliki tren positif dalam struktur teknikalnya dan mencatat peningkatan kinerja selama kuartal pertama.

Untuk minggu ini, Angga menyarankan para trader untuk memperhatikan hasil pertemuan OPEC dan inflasi Indonesia. Pertemuan OPEC+ yang diundur satu hari menjadi 2 Juni 2024 akan diadakan secara online untuk mendiskusikan kemungkinan perpanjangan pengurangan produksi sukarela sebesar 2,2 juta barel per hari hingga paruh kedua tahun ini. 

Jika digabungkan dengan pengurangan produksi sebesar 3,66 juta barel per hari yang berlaku hingga akhir tahun, total pengurangan produksi tersebut setara dengan hampir 6% dari permintaan minyak global.

Sementara itu, inflasi di Indonesia diperkirakan akan melandai pada Mei 2024 dibandingkan bulan sebelumnya, dengan konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg menghasilkan median proyeksi inflasi Mei sebesar 0,07% month-to-month (mtm), jauh lebih rendah dibandingkan April yang sebesar 0,25% mtm. 

Inflasi year-on-year (yoy) diperkirakan sebesar 2,97%, sedikit lebih rendah dibandingkan April yang 3% yoy. Beberapa ekonom bahkan menyebut inflasi dapat melandai ke 2,90% - 2,95%. Penurunan harga sejumlah komoditas seperti beras premium, cabai merah, ayam ras, dan daging sapi turut berkontribusi pada penurunan inflasi.

Berdasarkan data ekonomi dan sentimen tersebut, Indo Premier Sekuritas merekomendasikan tiga saham untuk trading hingga Jumat, 7 Juni 2024. 

Pertama, saham UNVR dengan rekomendasi buy on pullback pada support Rp2.910 dan resistance Rp3.230, mengingat struktur teknikal yang uptrend dan perbaikan kinerja di kuartal pertama. 

Kedua, saham JPFA dengan rekomendasi buy pada support Rp1.335 dan resistance Rp1.435, didorong oleh potensi kenaikan kinerja di kuartal kedua berkat sentimen Hari Raya Idul Fitri dan melemahnya harga jagung sebagai bahan baku. 

Ketiga, saham ARTO dengan rekomendasi buy pada support Rp2.320 dan resistance Rp2.530, dengan lonjakan volume dan aksi beli investor asing yang menarik, terutama setelah rebalancing MSCI pada 31 Mei lalu.


Joyceline Munthe

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper