Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berbalik Rugi, Krakatau Steel (KRAS) Optimalkan Restrukturisasi hingga Kinerja Subholding

BUMN Krakatau Steel (KRAS) berupaya untuk menekan beban kerugian dengan mengoptimalkan restrukturisasi dan kontribusi subholding proyek infrastruktur.
Foto udara kawasan industri di Cilegon yang dikelola PT Krakatau Sarana Properti (PT KSP). Grup BUMN PT Krakatau Steel Tbk. (KRAS) di sektor properti, PT KSP siap melakukan ekspansi ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Foto udara kawasan industri di Cilegon yang dikelola PT Krakatau Sarana Properti (PT KSP). Grup BUMN PT Krakatau Steel Tbk. (KRAS) di sektor properti, PT KSP siap melakukan ekspansi ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten BUMN PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) mencatatkan kerugian dan total liabilitas jangka pendek yang melebihi aset lancar. 

Secara lebih rinci, KRAS mencatatkan rugi komprehensif dan akumulasi rugi masing-masing sebesar US$66.537 dan US$634.765 sepanjang 2023. Selain itu, per akhir 2023 total liabilitas jangka pendek KRAS telah melebihi aset lancarnya sebesar US$1,49 juta.

Manajemen KRAS mengklaim akan melakukan langkah-langkah komprehensif untuk memenuhi kewajiban keuangan maupun operasional ke depan. 

Langkah tersebut di antaranya KRAS dan 10 kreditur restrukturisasi telah menyepakati perjanjian kredit restrukturisasi. KRAS juga menjalankan pelaksanaan MRA sehingga mampu melakukan pembayaran pokok utang Tranche A dan Tranche B. 

KRAS juga menyampaikan rencana penyehatan keuangan dengan melakukan skema restrukturisasi lanjutan, KRAS akan menjalankan skema bisnis yang paling efisien agar unit bisnis yang menjalankan fasilitas HSM 1 dan CRM menjadi lebih profitable serta pengembangan bisnis anak perusahaan dan afiliasi. 

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Tardi mengakui kinerja keuangan sepanjang tahun 2023 tidak lebih baik dari 2022. Musababnya, perseroan masih mengalami sejumlah tekanan, mulai dari pasar baja internasional yang melemah hingga turunnya permintaan.

Pada saat bersamaan, kinerja perseroan juga terpukul karena fasilitas pabrik Hot Strip Mill 1 (HSM 1) masih mengalami kendala. Sebagaimana diketahui, HSM1 mengalami kerusakan pada switch house finishing akibatnya fasilitas perusahaan ini berhenti beroperasi.

Kendati demikian, dia menyatakan bahwa perseroan telah menyiapkan beberapa langkah untuk mengurangi tekanan tersebut. Contoh, mengoptimalkan subholding yang ada di Krakatau Steel sampai dengan mengoptimalkan proyek di IKN Nusantara. 

“Serta memanfaatkan potensi-potensi seperti proyek di IKN yang memberikan kontribusi signifikan” ujarnya dalam paparan publik beberapa waktu lalu.

Seperti yang diketahui, per Desember 2023, KRAS mencatatkan total liabilitas sebesar US$2,35 miliar dengan rincian liabilitas jangka pendek tercatat sebesar US$2,16 miliar dan liabilitas jangka panjang sebesar US$190,48 juta. 

Sementara itu total ekuitas KRAS sampai dengan akhir tahun 2023 sebesar US$496,80 juta. Adapun aset tercatat sebesar US$2,84 miliar dengan aset lancar sebesar US$671,35 juta dan aset tidak lancar sebanyak US$2,17 miliar.

Kemudian KRAS membukukan penurunan pendapatan sepanjang 2023. Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2023, KRAS membukukan pendapatan US$1,45 miliar atau setara Rp22,44 triliun (kurs Jisdor Rp15.439 per dolar AS). Pendapatan ini turun 35,05% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar US$2,23 miliar.

Seiring dengan pendapatan dan laba operasi yang menurun, KRAS pun tercatat berbalik rugi US$130,21 juta atau setara Rp2,01 triliun dibandingkan tahun 2022 yang laba US$19,47 juta atau setara Rp300,65 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan 2023 yang diaudit, Auditor Laporan Keuangan KRAS, Amir Abadi, Aryanto Mawar dan Rekan, menyebutkan rugi komprehensif dan akumulasi rugi KRAS serta total liabilitas jangka pendek yang melebihi aset menimbulkan keraguan yang signifikan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper