Bisnis.com, JAKARTA – Grup Sinar Mas melalui PT Paraga Artamida mempertebal kepemilikannya sahamnya di PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE). Hal ini seiring ditetapkan BSD sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) oleh pemerintah.
Paraga Artamida, selaku pemegang saham mayoritas BSDE, tercatat memborong 17.144.800 atau 17,14 juta lembar saham perseroan dengan harga rata-rata Rp948,56 per saham. Transaksi dilakukan pada periode 21 – 28 Mei 2024.
Melalui transaksi tersebut, Paraga Artamida kini menggenggam 8,43 miliar saham BSDE atau setara dengan 39,85% dari total saham yang beredar. Kepemilikan ini semakin memantapkan status Paraga sebagai pengendali BSDE.
“Tujuan transaksi adalah untuk Investasi dengan kepemilikan saham langsung,” ujar Direktur Paraga Artamida Teky Mailoa dalam surat kepada Bursa Efek Indonesia, Kamis (30/5/2024).
Adapun transaksi itu seiring dengan penetapan BSD sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang nantinya difokuskan untuk pengembangan sektor kesehatan, pendidikan, dan teknologi.
“KEK sudah disetujui. Satu yang di kawasan BSD yaitu KEK kesehatan, pendidikan dan teknologi. Jelas ya, KEK kesehatan, pendidikan, dan teknologi, bukan properti,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Rabu (29/5/2024).
Baca Juga
Dalam pemberitaan Bisnis sebelumnya, pemerintah menetapkan proyek pengembangan Kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) dan Kawasan Terpadu BSD sebagai proyek strategis nasional (PSN).
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi, dan Persidangan, Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian, Haryo Limanseto, menjelaskan nilai investasi kedua proyek PSN tersebut ditaksir mencapai Rp83,54 triliun.
Pengembangan kawasan terpadu BSD dilakukan di luas area sekitar 9,6 hektare yang berfokus pada sektor kesehatan, pendidikan, dan teknologi. Adapun pengembangan area kesehatan atau biomediacal campus diperkirakan berlangsung selama 30 tahun.
“Untuk milestone pertama di 2024 akan dimulai dengan dilakukannya grand opening biomedical campus,” ujar Haryo Limanseto dalam keterangan resminya.
---------------------------
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.