Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Maja Agung (SURI) Targetkan Laba Naik 80% pada 2024

Maja Agung Latexindo (SURI) menargetkan kenaikan laba bersih hingga 80% sepanjang tahun ini.
Jajaran direksi PT Maja Agung Latexindo Tbk. (SURI) dalam seremoni pencatatan perdana saham di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Kamis (7/12/2023). Saham SURI dibuka turun di hari perdana perdagangan (Bisnis-Artha Adventy)
Jajaran direksi PT Maja Agung Latexindo Tbk. (SURI) dalam seremoni pencatatan perdana saham di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Kamis (7/12/2023). Saham SURI dibuka turun di hari perdana perdagangan (Bisnis-Artha Adventy)

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten anyar PT Maja Agung Latexindo Tbk. (SURI) menargetkan kenaikan laba bersih sebesar 80% sepanjang 2024. 

Direktur Maja Agung Latexindo Engel Stefan mengatakan SURI menargetkan pertumbuhan laba bersih sebesar 80% sepanjang 2024 dibandingkan dengan 2023 yang sebesar Rp5,5 miliar. Target tersebut dianggap realistis untuk dapat direalisasikan hingga akhir tahun 2024. 

“Ada beberapa faktor yang akan membuat SURI bakal mengalami peningkatan hingga 80% di akhir tahun,” kata Engel dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (16/5/2024). 

Pertama, faktor dari nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Hal ini tentu sangat menguntungkan bagi SURI karena basis bisnis SURI adalah ekspor. Faktor lain adalah kondisi geopolitik yang saat ini tensinya mengalami peningkatan sehingga membuat beberapa negara menyetok pasokannya. 

“Ketiga, harga permintaan yang naik akibat dari kondisi geopolitik yang semakin intens,” kata dia. 

Lebih lanjut, Engel menyebutkan sepanjang 2024 SURI melihat ada sentimen yang dapat menghambat bisnis SURI. Salah satunya yakni, meningkatnya permintaan bahan baku karet di dalam negeri untuk industri otomotif dibandingkan sektor kesehatan.

Guna mengantisipasi hal tersebut, manajemen telah menyiapkan mesin baru yang didapat dari hasil IPO kemarin untuk dapat mengejar produksi sarung tangan. 

Adapun, di akhir tahun 2024 ini SURI menargetkan produksi sarung tangan sebesar 800 juta hingga 1 miliar sarung tangan. Angka tersebut mengalami kenaikan mencapai 62,5 persen jika dibandingkan dengan produksi tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper