Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka naik pada perdagangan hari ini, Selasa (14/5/2024). Meski begitu, saham BMBL hingga ASII tergerus pada pagi inidan masuk top losers.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia pukul 09.00 WIB, IHSG sempat bergerak turun ke level 7.099 namun kembali menguat ke level 7.111 atau naik sebesar 0,17%. Selama satu menit perdagangan, IHSG bergerak di rentang 7.094 hingga 7.118.
Pada perdagangan pagi ini, sebanyak 172 saham naik, 105 saham turun dan 191 saham stagnan. Kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp12.013,42 triliun.
Sejumlah indeks sektoral bergerak beragam. Sektor konsumer non siklikal, finace, infrastruktur, properti, basic materials, dan transportasi kompak menguat pada perdagangan pagi ini. Sementara sektor kesehatan, teknologi, industri, energi dan konsumer siklikal bergerak merah.
Saham yang berada di top losers pagi ini adalah PT Lavender Bina Cendikia Tbk. (BMBL) yang turun 14,29% ke level Rp6 per saham disusul saham PT Astra International Tbk. (ASII) yang melemah 8,18% ke posisi Rp4.660 per saham.
Kemudian saham PT Sinergi Multi Lestarindo Tbk. (SMLE), PT Manggung Polahraya Tbk. (MANG) dan PT Mega Manunggal Property Tbk. (MMLP) yang masing-masing turun 4,88%, 3,65%, dan 3,64%.
Baca Juga
Sementara itu, saham yang mampu berjejer di urutan top gainers adalah PT Alfa Energi Investama Tbk. (FIRE), PT Remala Abadi Tbk. (DATA) dan PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk. (AHAP) dengan kenaikan masing-masing sebesar 9,26%, 8,94%, dan 5,77%.
Sebelumnya analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menyebutkan dari sisi teknikal, terdapat potensi rebound lanjutan akibat IHSG tertahan pada kisaran level 7.100.
Pada indikator MACD menunjukkan penyempitan negative slope serta pada stochastic RSI berada dalam area oversold. Sehingga, IHSG diperkirakan untuk melanjutkan rebound dengan menguji resistance di level 7150 pada perdagangan Selasa.
Sentimen positif utama saat ini berasal dari realisasi pertumbuhan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK), yang mencapai 127,70 pada bulan April, naik dari level 123,80 bulan sebelumnya. Pertumbuhan IKK yang stabil mencerminkan ketahanan perekonomian Indonesia yang masih cukup kuat, terutama dalam menghadapi ketidakpastian global.
Dari eksternal, pasar menanti rilis data Producer Pricer Index (PPI) U.S bulan April yang dijadwalkan rilis, dengan perkiraan stabil di level 0,20%. Di hari yang sama, perhatian pasar juga tertuju pada pidato yang akan disampaikan oleh Jerome Powell. Powell diperkirakan akan membahas kemungkinan pemangkasan suku bunga, dengan memperhatikan data PPI bulan April sebagai petunjuk awal kemungkinan pemangkasan suku bunga di tahun ini.