Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tesla Siapkan Rp8 Triliun Buat Supercharger usai PHK Massal Karyawan

Tesla (TSLA.O) mengalokasikan dana lebih dari $500 juta tahun ini atau setara Rp8 triliun (kurs: Rp16.055).
Chief Executive Officer Tesla Elon Musk masuk ke dalam mobil Tesla saat meninggalkan sebuah hotel di Beijing, Cina 31 Mei 2023. REUTERS/Tingshu Wang/File Foto
Chief Executive Officer Tesla Elon Musk masuk ke dalam mobil Tesla saat meninggalkan sebuah hotel di Beijing, Cina 31 Mei 2023. REUTERS/Tingshu Wang/File Foto

Bisnis.com, JAKARTA - Tesla (TSLA.O) mengalokasikan dana lebih dari $500 juta tahun ini atau setara Rp8 triliun (kurs: Rp16.055) untuk memperluas jaringan pengisian baterai cepat.

CEO Tesla CEO Elon Musk mengungkapkan beberapa hari setelah tiba-tiba melakukan PHK massal karyawan yang menjalankan bisnis tersebut .

“Sekadar menegaskan kembali: Tesla akan menghabiskan lebih dari US$500 juta untuk memperluas jaringan Supercharger kami untuk menciptakan ribuan pengisi daya baru tahun ini,” kata Musk dalam sebuah postingan, membuka tab baru di platform media sosialnya X.

“Itu baru pada lokasi baru dan perluasan, belum termasuk biaya operasional yang jauh lebih tinggi,” ujarnya.

Setelah PHK minggu lalu, Musk mengatakan Tesla berencana memperluas jaringan Supercharger tetapi lebih lambat untuk lokasi baru.

Pembuat kendaraan listrik telah mengadopsi Standar Pengisian Daya Amerika Utara Tesla, menjadikan supercharger perusahaan semakin dekat untuk menjadi standar industri dengan mengorbankan Sistem Pengisian Gabungan saingannya.

Namun, keputusan Musk untuk menghentikan tim pengisian kendaraan listrik mengacaukan rencana peluncuran stasiun pengisian cepat baru dan mungkin menunda upaya Presiden Joe Biden untuk melistriki jalan raya AS.

Pemerintahan Biden telah menyumbangkan $5 miliar ke negara-negara bagian selama lima tahun untuk membangun 500.000 pengisi daya kendaraan listrik sebagai bagian dari program Infrastruktur Kendaraan Listrik Nasional, dan Tesla telah menjadi salah satu pemenang terbesar dana federal tersebut sejauh ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper