Bisnis.com, JAKARTA – Saham emiten BUMN jalan tol PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) menguat jelang penentuan dividen dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang akan digelar pada Rabu, 8 Mei 2024.
Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan saham JSMR meningkat 7,46% menuju level Rp5.400 per lembar hingga pukul 14.30 WIB, Senin (6/5/2024). Banderol ini turut mencerminkan kenaikan sebesar 10,88% sepanjang tahun berjalan.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menuturkan bahwa secara teknikal, saham JMSR bergerak menguat yang disertai dengan volume pembelian hingga penutupan sesi I. Meski demikian, gerak sahamnya masih tertahan oleh MA20.
“Dari sisi MACD sudah melandai dan berpeluang terjadinya goldencross dari area negatif menuju ke positif, sedangkan Stochastic akan menguji area overbought,” ujar Herditya saat dihubungi Bisnis, Senin (6/5/2024).
Di tengah kenaikan tersebut, Herditya atau akrab disapa Didit menyematkan rekomendasi trading buy untuk saham JSMR dengan support di level 5.100 dan resistance 5.400.
Sebagaimana diketahui, Jasa Marga akan menggelar RUPS pada 8 Mei 2024 secara elektronik mulai pukul 13.30 WIB. Total ada lima mata acara yang dibahas dalam rapat tersebut.
Baca Juga
Rapat akan membahas persetujuan laporan tahunan dan pengesahan laporan keuangan konsolidasian, penetapan penggunaan laba bersih 2023, penunjukan kantor akuntan publik, penetapan gaji/honorarium, dan perubahan susunan pengurus.
Pada tahun ini, Jasa Marga berkomitmen membagikan dividen dari tahun buku 2023 kepada para pemegang saham dengan kebijakan dividend payout ratio di rentang 15%-30%.
Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Jasa Marga Pramitha Wulandari menegaskan bahwa perseroan berkomitmen menjaga kesinambungan pembagian dividen, terutama besaran dividen yang diatribusikan kepada pemegang saham.
“Kami punya kebijakan dividend payout ratio 15%-30% dan penentuan dividen merupakan kewenangan pemerintah melalui Kementerian BUMN dan disesuaikan dengan kemampuan perseroan,” ujarnya dalam Public Expose Live 2023.
Pramitha menjelaskan perseroan sempat tidak membagikan dividen saat pandemi Covid-19 melanda. Kemudian, manajemen memutuskan untuk membagikan dividen sebesar 20% dari laba bersih 2022 yang berjumlah Rp2,75 triliun.
Berdasarkan catatan Bisnis, rasio pembayaran dividen pada tahun lalu mencerminkan nilai sebesar Rp549,38 miliar atau setara dengan Rp75,69 per saham.
______
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.