Bisnis.com, JAKARTA — Emiten batu bara PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) berencana melakukan kuasi reorganisasi. Hal ini untuk memberikan gambaran yang sesungguhnya atas posisi keuangan BUMI.
Dalam pengumumannya BUMI menuturkan terdapat beberapa manfaat dari kuasi reorganisasi ini, yaitu memberikan gambaran yang sesungguhnya atas kondisi keuangan BUMI saat ini dan ke depannya. BUMI diharapkan dapat meneruskan usahanya secara lebih baik, dengan posisi keuangan saat ini dan tanpa dibebani defisit masa lampau.
Manfaat selanjutnya yakni memperbaiki struktur ekuitas BUMI dengan mengeliminasi akumulasi rugi, dengan menggunakan saldo agio saham yang merupakan selisih lebih antara setoran modal dengan nilai nominal saham.
Dengan tidak adanya saldo defisit, maka BUMI dapat memberikan dampak positif bagi para pemegang saham, karena BUMI dapat membagi dividen sesuai dengan peraturan yang berlaku sehingga akan meningkatkan minat dan daya tarik bagi investor untuk memiliki saham pada BUMI.
"Dengan kondisi posisi keuangan yang tanpa dibebani defisit masa lampau, perseroan diharapkan lebih mudah memperoleh pendanaan dalam rangka pengembangan usaha," tulis manajemen, Selasa (23/4/2024).
Selain itu, kuasi reorganisasi ini juga memiliki manfaat untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham, nilai investasi bagi investor, dan nilai perseroan.
Baca Juga
BUMI bermaksud melakukan rencana kuasi reorganisasi dengan cara mengeliminasi akumulasi rugi dengan menggunakan posisi agio saham yang merupakan selisih lebih antara setoran modal dengan nilai nominal saham.
Sebagai langkah selanjutnya, BUMI akan melakukan restrukturisasi terhadap modal melalui rencana kuasi reorganisasi, yaitu dengan cara mengeliminasi akumulasi rugi dengan saldo agio saham.
"Sebagai informasi tambahan, tujuan BUMI untuk melaksanakan rencana kuasi reorganisasi adalah untuk memperbaiki saldo laba perseroan agar perseroan dapat melakukan pembagian dividen tunai ke pemegang saham," tulis manajemen.
Selain itu, lanjut manajemen, apabila kuasi reorganisasi tidak dilakukan sekarang, maka akan sulit bagi BUMI untuk membagikan dividen dalam waktu dekat, sekalipun dari sisi keuangan BUMI memiliki prospek keuangan yang baik.
Menurut manajemen, dampak positif dari rencana ini terhadap posisi ekuitas BUMI adalah BUMI dapat memulai awal yang baru dengan menunjukkan posisi keuangan yang lebih baik tanpa dibebani oleh defisit.
Adapun sehubungan dengan rencana ini, BUMI bermaksud untuk meminta persetujuan dari RUPSLB yang akan dilaksanakan pada Kamis, 30 Mei 2024. Direksi dan Dewan Komisaris BUMI merekomendasikan ke seluruh pemegang saham untuk menyetujui rencana kuasi reorganisasi ini.
"Direksi dan komisaris berkeyakinan pelaksanaan rencana kuasi reorganisasi merupakan pilihan terbaik bagi BUMI dan seluruh pemegang saham," kata manajemen.
Sebagai informasi, Kuasi Reorganisasi adalah prosedur akuntansi untuk merestrukturisasi ekuitas dengan mengeliminasi saldo laba negatif.
Menurut peraturan Ototitas Jasa Keuangan (OJK) No: KEP-718/BL/2012, emiten atau perusahaan publik yang akan melakukan Kuasi Reorganisasi wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut:
- memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan dan Standar Akuntansi Keuangan.
- Terdapat saldo laba negatif yang material dalam laporan keuangan tahunan yang diaudit selama 3 (tiga) tahun terakhir. Saldo laba negatif dianggap material jika nilai absolut saldo laba negatif tersebut lebih dari: 60% dari modal disetor dan 10 kali dari rata-rata laba tahun berjalan selama 3 (tiga) tahun terakhir.
- Memiliki prospek yang baik, dibuktikan dengan adanya laba usaha atau laba operasional, dan laba tahun berjalan dalam laporan keuangan tahunan yang diaudit selama 3 (tiga) tahun terakhir secara berturut-turut dan dalam laporan keuangan yang diaudit yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan Kuasi Reorganisasi.
________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.