Bisnis.com, JAKARTA — Emiten telekomunikasi Grup Sinarmas PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) mencatatkan rugi bersih sepanjang tahun 2023. Rugi bersih ini diperoleh FREN setelah pada 2022 mencatatkan laba bersih.
Dalam laporan keuangannya, FREN membukukan pendapatan usaha senilai Rp11,65 triliun. Pendapatan ini naik 4,04% dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp11,2 triliun.
Pendapatan ini dikontribusikan dari pendapatan data jasa telekomunikasi sebesar Rp10,18 triliun, dengan pendapatan non-data sebesar Rp291,9 miliar.
Lalu pendapatan jasa interkoneksi senilai Rp397,7 miliar, dan pendapatan lain-lain sebesar Rp779 miliar.
Di sisi lain, beban usaha FREN meningkat 5,03% menjadi Rp11,1 triliun dari tahun 2022 yang sebesar Rp10,57 triliun. Hal ini membuat laba usaha FREN turun 12,75% menjadi Rp5,43 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp6,23 triliun pada tahun 2022.
Alhasil, FREN mencatatkan rugi bersih sebesar Rp108,9 miliar sepanjang tahun 2023. Hal tersebut berbanding terbalik dari laba bersih yang didapatkan FREN pada tahun 2022 sebesar Rp1,06 triliun.
Adapun hingga akhir 2023, jumlah aset FREN tercatat turun menjadi Rp45,04 triliun, naik dari tahun 2022 yang sebesar Rp46,4 triliun.
Total liabilitas FREN turun dari Rp30,73 triliun pada tahun 2022, menjadi Rp29,37 triliun pada tahun 2023. Adapun jumlah ekuitas FREN turun tipis menjadi Rp15,67 triliun pada 2023, menjadi Rp15,75 triliun sepanjang 2022.