Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka Melemah, Saham BBCA, TLKM, hingga Grup Salim ICBP ke Zona Merah

IHSG dibuka melemah hari ini seiring dengan tekanan saham BBCA, TLKM, dan ICBP.
Karyawati beraktivitas di sekitar logo PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Kamis (4/6/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati beraktivitas di sekitar logo PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Kamis (4/6/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di stagnan dan bergerak ke zona merah pada perdagangan hari ini, Selasa (26/3/2024). Saham BBCA, TLKM, dan ICBP menjadi saham-saham yang melemah hari ini.

Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.00 WIB, IHSG dibuka stagnan pada posisi 7.377,76. IHSG sempat bergerak di rentang 7.330-7.377 sesaat setelah pembukaan.

Tercatat, 183 saham menguat, 155 saham melemah, dan 195 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar IHSG terpantau menjadi Rp11.797 triliun.

Saham emiten bank afiliasi Grup Djarum PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menjadi salah satu saham yang melemah dengan turun 0,99% ke level Rp9.975 hari ini. 

Emiten lain yang juga melemah adalah PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) turun 1,61% ke level Rp3.670, dan emiten Grup Salim PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) turun 5,58% ke level Rp10.575.

Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menuturkan IHSG memasuki resistance area 7.350-7.400 di Senin (25/3/2024) kemarin. Bersamaan dengan pergerakan tersebut, terbentuk golden cross pada oversold area pada Stochastic RSI. 

"Dengan demikian, IHSG berpotensi melanjutkan penguatannya dan uji batas atas resistance di 7.400 hari ini," tulis Valdy dalam risetnya, Selasa (26/3/2024)

Menurutnya, hari ini investor global menanti rilis data Germany GfK Consumer Confidence April 2024 yang diperkirakan sebesar -27,8 dari yang sebelumnya -29,0 di Maret 2024. 

Dari AS, dijadwalkan rilis data House Price Index yang diekspektasikan tumbuh 0,2% mom di Januari 2024 dari 0,1% mom di Desember 2023. Adapun New Home Sales di Februari 2024 diperkirakan meningkat menjadi 675.000 dari 661.000 di Januari 2024.

Dari dalam negeri, menurutnya sentimen datang dari pelemahan nilai tukar mata uang rupiah tertahan di kisaran Rp15,795 di Senin (26/3). Pelemahan terhadap nilai dolar AS  seiring dengan aksi net-sell asing di surat utang seiring dengan peningkatan risiko di Indonesia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper