Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Alfamidi (MIDI) Milik Djoko Susanto Raup Rp17 Triliun, Laba Bersih Melonjak

Pengelola Alfamidi (MIDI) mencetak laba bersih senilai Rp516,65 miliar pada 2023, atau melonjak 29,51% secara tahunan.
Gerai Alfamidi./JIBI-Nurul Hidayat
Gerai Alfamidi./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten milik Djoko Susanto yakni PT Midi Utama Indonesia Tbk. (MIDI) atau Alfamidi meraup pendapatan Rp17,35 triliun pada 2023 atau naik 11,06% secara tahunan. Seiring hal itu, laba bersih perusahaan juga ikut melompat. 

Menyitir laporan keuangan per akhir tahun lalu, pendapatan MIDI ditopang segmen makanan yang meraih Rp10,44 triliun pada 2023 atau naik 14,35% year-on-year (YoY). Adapun segmen makanan segar menyumbang Rp2,41 triliun dan non-makanan sebesar Rp4,48 triliun. 

Seiring peningkatan itu, beban pokok pendapatan perseroan juga terkerek 10,04% YoY menjadi Rp12,84 triliun. Dengan demikian, MIDI membukukan laba kotor 2023 senilai Rp4,5 triliun alias meningkat 14,05% jika dibandingkan dengan capaian 2022. 

Setelah diakumulasikan dengan pendapatan dan beban lainnya, MIDI mencetak laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp516,65 miliar. Jumlah tersebut melompat 29,51% secara tahunan. 

Dari sisi neraca, MIDI membukukan total aset sebesar Rp7,77 triliun atau meningkat sebesar 12,76% YoY. Adapun liabilitas menyusut 21,24% YoY menjadi Rp3,87 triliun, sementara ekuitas mencapai Rp3,91 triliun atau melesat 96,93% secara tahunan.

Di sisi lain, arus kas setara kas pada akhir periode Desember 2023 tercatat sebesar Rp326,78 miliar atau menurun 21,59% YoY dari posisi sebelumnya yakni Rp416,76 miliar.

Dalam perkembangan lainnya, MIDI menargetkan kenaikan pendapatan sebesar 11% sepanjang 2024. Seiring hal itu, perseroan juga berencana menambah 200 gerai baru Alfamidi.

Corporate Secretary MIDI Suantopo Po mengatakan perseroan cukup optimistis dengan prospek bisnis ritel pada 2024. Oleh karena itu, MIDI membidik peningkatan pendapatan secara konsolidasi tumbuh hingga double digit. 

“Dari sisi pendapatan, perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan konsolidasian 11% di mana target SSSG [same store sales growth] untuk Alfamidi adalah sebesar 6%,” ujarnya. 

Suantopo menyampaikan bahwa melalui perencanaan yang matang dan kecepatan eksekusi, perseroan berharap dapat menghadirkan layanan ritel berkualitas guna memenuhi kebutuhan pelanggan dan memberikan hasil terbaik bagi para pemangku kepentingan.

Dari sisi pengembangan gerai, MIDI berencana untuk membuka 200 gerai baru Alfamidi pada 2024. Pada saat bersamaan, perseroan juga akan membuka 250 gerai baru Lawson dengan rincian 50 gerai berformat stand-alone dan 200 gerai store-in-store

“Perseroan tetap berkomitmen untuk mengembangkan gerai Lawson dan percaya akan potensi Lawson convenience store di Indonesia, tetapi di sisi lain, perseroan harus menerapkan prinsip kehati-hatian dalam pemilihan lokasi gerai,” kata Suantopo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper