Bisnis.com, JAKARTA - Emiten asuransi umum PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk. (TUGU) alias Tugu Insurance menjadi rebutan investor, seiring capaian pertumbuhan laba signifikan pada 2023.
Data perdagangan menunjukkan saham TUGU menjadi saham yang tengah jadi koleksi investor asing sejak pertengahan Februari 2024, dengan net buy sebesar Rp3,33 miliar.
Analis Kanaka Hita Solvera, Raditya Krisna menjelaskan net buy asing di saham TUGU tersebut menjadi yang terbesar jika dibandingkan emiten sektor asuransi umum lainnya.
Menurutnya, selain sentimen positif terkait kinerja keuangan TUGU pada periode 2023, adanya potensi pembagian dividen juga menjadi pertimbangan investor.
"Jelang rilis kinerja 2023 yang diperkirakan tumbuh solid dan memecahkan rekor laba tertinggi sepanjang sejarah, banyak yang menanti adanya pembagian dividen jumbo, sehingga wajar saja jika investor mulai akumulasi, tak terkecuali asing," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (15/3/2023).
Sekadar info, berdasarkan laporan keuangan bulanan perusahaan induk TUGU per Desember 2023, laba bersihnya telah mencapai Rp1,25 triliun atau meningkat 215% secara tahunan dari Rp397 miliar pada tahun sebelumnya.
Baca Juga
TUGU merupakan salah satu emiten di sektor asuransi umum yang rutin membagikan dividen setiap tahunnya. Untuk tahun buku 2021 dan 2022 saja rasio dividen payout TUGU mencapai 40% atau meningkat dibandingkan dengan saat pandemi sebesar 35%.
"Jika laba konsolidasi hingga September 2023 sudah tembus Rp1 triliun dan asumsi rasio pembagian dividen sebesar 40% dari laba bersih maka nilainya sudah sampai Rp400 miliar atau setara dengan yield 10,3% dari harga saat ini. Sangat atraktif karena lebih dari 2x suku bunga deposito," tambahnya.
Senada dengan Radit, analis Kiwoom Sekuritas Abdul Azis juga menilai kinerja gemilang serta potensi dividen jumbo dengan yield yang atraktif turut menjadi katalis positif investor asing mengkoleksi saham TUGU.
"Selain high dividend yield, aspek valuasi serta likuiditas transaksi juga turut menentukan appetite investor asing masuk ke TUGU. Dengan valuasi yang murah PBV kurang dari 0,5x serta posisi TUGU sebagai saham di sektor asuransi umum paling likuid juga menjadi faktor pendorong adanya inflow asing," jelasnya.
Dia juga menambahkan bahwa dibandingkan dengan industrinya, aspek permodalan TUGU tergolong paling kuat sehingga kemampuan untuk membagikan dividen juga solid.
"Valuasi yang atraktif dan high dividend yield pada akhirnya membuat margin of safety dalam berinvestasi di saham TUGU menjadi besar. Inilah yang jadi pendorong mengapa asing ikut akumulasi," tutupnya.