Harga CPO
Berikutnya, untuk harga CPO atau minyak kelapa sawit di Bursa Derivatif Malaysia pada April 2024 menguat 10 poin menjadi 4.259 ringgit per metrik ton. Kemudian untuk kontrak acuan Mei 2024 menguat 17 poin menjadi 4.212 ringgit per metrik ton.
Mengutip Reuters, harga minyak sawit berjangka Malaysia pada Rabu (13/3) meningkat dan mencapai penutupan tertinggi dalam lebih dari setahun. Kenaikan ini berkat kekuatan minyak nabati saingannya dan menguatnya harga minyak mentah yang menopang pasar.
Direktur konsultan komoditas Apricus 8 Pte Ltd yang berbasis di Singapura, Marcello Cultrera, juga mengatakan bahwa kontrak acuan yakni Mei 2024 sebelumnya mencatat sedikit kenaikan, didorong oleh berkurangnya daya tarik nilai relatif minyak kelapa sawit dibandingkan dengan minyak nabati lainnya.
"Mempertimbangkan kenaikan produksi [minyak sawit] yang diantisipasi, tampaknya kita mendekati batas harga jangka pendek di tingkat pasar saat ini," terangnya.
Diketahui juga bahwa harga minyak meningkat pada Rabu (13/3) yang didukung oleh tanda-tanda permintaan global yang kuat, termasuk dari konsumen utama Amerika Serikat (AS).
Stok minyak sawit Malaysia pada akhir Februari 2024 juga menurun ke level terendah dalam tujuh bulan. Hal ini dikarenakan tingkat produksi yang mencapai titik terendah dalam 10 bulan, yang mengimbangi perlambatan ekspor.
Baca Juga
Kontrak kedelai yang paling aktif di Dalian, DBYcv1, naik 0,6%. Kontrak minyak kelapa sawit, DCPcv1, juga naik 1,02%. Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade (CBOT), BOcv1, naik 0,5%.
Berdasarkan data Bloomberg, mata uang Ringgit malaysia ditutup melemah 0,17% terhadap dolar AS pada Rabu (13/3). Ringgit yang melemah membuat minyak kelapa sawit lebih menarik bagi pemegang mata uang asing.