Bisnis.com, JAKARTA — Emiten batu bara PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) menyampaikan tengah mengamati tambang nikel di Pulau Sulawesi sebagai salah satu opsi untuk melakukan ekspansi ke sektor mineral lain.
Direktur Indo Tambangraya Megah Yulius Gozali menjelaskan ITMG mengincar perusahaan nikel berukuran medium di Sulawesi, dengan nilai aset di bawah US$1 miliar.
"Perusahaan yang kami incar berukuran medium to small karena perusahaan yang besar sudah dikuasai Tsingshan," kata Yulius di Jakarta, dikutip Jumat (1/3/2024).
Dia melanjutkan, saat ini proses akuisisi tambang nikel oleh ITMG tengah berada pada tahap due diligence. Menurutnya, ITMG akan mengincar tambang nikel yang juga telah memiliki smelter.
"Ada beberapa tambang yang masuk ke radar kami," ucapnya.
Selain mengincar tambang nikel, ITMG juga membuka peluang akuisisi tambang tembaga di Pulau Kalimantan dan Sulawesi. ITMG akan memilih untuk mengakuisisi tambang dengan kandungan tembaga-emas.
Baca Juga
Adapun Yulius menuturkan saat ini pihaknya belum bisa menjelaskan berapa persisnya biaya investasi yang akan dialokasikan ITMG tahun ini. Biaya investasi untuk akuisisi ini menurut Yulius akan terpisah dari anggaran belanja modal ITMG tahun ini.
Sebagai informasi, ITMG mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$96,5 juta pada tahun 2024.
"Alokasinya 68% untuk tambang batu bara, kami fokuskan ke sana," ujar Yulius.
Yulius melanjutkan alokasi capex ITMG lainnya sebesar 11% akan diberikan untuk kontraktor tambang ITMG, TRUST. Lalu sebesar 9% untuk proyek greenfields, 10% untuk proyek energi terbarukan, dan 2% untuk proyek lainnya.