Bisnis.com, JAKARTA — Emiten batu bara PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) mengagendakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 28 Maret 2024. Meski demikian, hal-hal yang akan menjadi pembahasan dalam RUPST tersebut belum dijelaskan oleh ITMG.
Dalam RUPST sebelumnya, ITMG mengagendakan pembagian dividen ke pemegang sahamnya. ITMG termasuk menjadi salah satu emiten yang rajin menebar dividen ke pemegang saham.
Secara historis, ITMG selalu membagikan dividen payout yang cukup tinggi ke pemegang sahamnya. Sebagai contoh, pada tahun buku 2017 dan 2018, dividen payout ratio ITMG mencapai 100 persen.
Adapun untuk dividen tahun buku 2023, ITMG telah membagikan dividen interim untuk semester I/2023 sebesar Rp2.660 pada September lalu.
Sebelumnya, pemegang saham ITMG juga menikmati dividen sejumlah Rp6.416 pada April 2023, yang merupakan dividen final untuk tahun buku 2022. Sementara itu, dividen interim untuk tahun buku 2022 sejumlah Rp4.128 per saham.
Lalu untuk tahun buku 2021, ITMG memberikan dividen final sebesar Rp3.040 ke pemegang sahamnya. ITMG memberikan dividen interim tahun 2021 sebesar Rp1.218 per saham.
Baca Juga
Adapun jika melihat ke belakang, ITMG merupakan salah satu emiten yang tak pernah absen membagikan dividen ke pemegang sahamnya sejak tercatat di Bursa di Desember 2007. Dividen pertama ITMG dibagikan pada Oktober 2008 yang merupakan dividen interim semester I/2008 sebesar Rp344 per saham.
Sementara itu, dividen terendah yang dibagikan ITMG adalah dividen final untuk tahun buku 2015 sebesar Rp61 per saham.
Sebelumnya, Head of Retail Research Sinarmas Sekuritas Ike Widiawati memperkirakan estimasi dividen yield dari perusahaan-perusahaan batu bara masih tinggi untuk saat ini.
Dia mencontohkan, saat ini saham ITMG dalam satu tahun harga sahamnya telah turun 33%. Akan tetapi, laba bersih ITMG tidak mengalami penurunan 33%.
Dengan harga saham yang turun dibandingkan dengan penurunan kinerjanya, ITMG diestimasikan akan memiliki dividend yield yang lebih tinggi, yakni sebesar 16,46%. Menurutnya, saat ini merupakan kesempatan bagi investor untuk melakukan cicil beli terhadap saham-saham batu bara.